SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kembali mendatangi Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Minggu (23/2/2022).
Beda dengan kedatangan sebelumnya yang dikawal aparat kepolisian, kali ini Ganjar datang sendirian.
Ganjar tiba di Desa Wadas sekitar pukul 12.30 WIB. Begitu tiba di masjid Nurul Huda, politisi PDIP itu Iangsung disambut ratusan warga Wadas. Mereka yang sudah berada di lokasi, menyambut dengan nyanyian Yalal Wathon.
Tidak nampak ketegangan sama sekali dalam pertemuan itu. Ganjar disambut ramah dan hangat.
Ia juga sempat menyapa Nurhadi, salah satu warga Wadas yang ditangkap dan sempat video call dengannya. Kepada Nurhadi, Ganjar menanyakan kabar dan menawarkan pengobatan karena Nurhadi mengatakan sakit di bagian dada.
"Diperikso ya, dironsen biar ketahuan sakitnya apa," tawar Ganjar.
Nurhadi tersenyum mendengar tawaran itu, namun, ia meminta pada Ganjar untuk diurut saja.
"Yasudah dipijetke ya, mas tulung ini pak Nurhadi nanti malam dipijetke," kata Ganjar.
Usai melaksanakan shalat Dzuhur, Ganjar kemudian duduk lesehan di teras masjid. Di sana, ia ngobrol dengan warga Wadas.
Baca Juga: PWI Pusat: Beritakan Kasus Wadas, Wartawan Harus Bekerja Sesuai Kode Etik Jurnalistik
Obrolan itu nampak gayeng sekali. Meski serius tapi pertemuan itu berlangsung sangat santai. Beberapa kali, Ganjar dan warga tertawa saat ada hal yang lucu yang disampaikan warga dalam pertemuan itu.
Saat ngobrol itu, Ganjar mengawali sambutannya dengan meminta maaf kepada warga Wadas atas kejadian yang kurang menyenangkan pada Selasa (8/2/2022) lalu.
Dalam kesempatan itu, warga secara bergantian menyampaikan uneg-unegnya pada Ganjar. Sejumlah warga banyak menceritakan peristiwa penangkapan yang mereka alami.
"Kami takut pak, suami saya ditangkap tanpa tahu masalahnya. Sekarang di rumah dan kalau lihat polisi atau pria asing berbaju hitam jadi ketakutan. Setiap hari mengurung diri di rumah, pintu selalu dikunci. Anak-anak juga trauma pak," kata Waliyah, salah satu warga.
Warga lain, Ana menceritakan, ia dan suaminya ditangkap oleh pihak kepolisian saat konflik terjadi. Suaminya ditangkap saat sedang berada di perjalanan menuju Purworejo, sementara dirinya ditangkap saat berada di desa.
"Kasihan anak saya pak, masih kecil. Bagaimana rasanya ditinggal kedua orang tuanya yang ditangkap polisi, pak. Kami warga masih trauma," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Lelang on The Street, BRI Sapa Warga di CFD Blora, Kenalkan Peluang Investasi dan Kemudahan BRImo
-
La Suntu Tastio: Layanan Digital BRI Membuat Pengelolaan Keuangan Usaha Jadi lebih Praktis
-
Kolaborasi Lintas Budaya, BRI dan PSMTI Jawa Tengah Gelar Pengajian Kebangsaan di MAJT Semarang
-
Konektivitas Aceh Pulih, Kementerian PU Janjikan Jembatan Permanen
-
Urat Nadi Aceh Pulih! Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Mobilitas Kembali Normal