Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 17 Februari 2022 | 15:46 WIB
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. [Dok Humas]

SuaraJawaTengah.id - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menjelaskan angka kematian pasien terkonfirmasi COVID-19 di ibu kota Provinsi Jawa Tengah ini menjadi perhatian pemkot setempat di tengah meningkatnya kasus dalam beberapa waktu terakhir.

"Tercatat sudah 18 pasien dirawat yang meninggal dunia selama periode Januari hingga Februari 2022 ini," kata dia di Semarang, Kamis (17/2/2022).

Dari jumlah tersebut, kata dia, terdapat enam pasien yang meninggal karena memiliki penyakit komorbid.

Selain itu ada enam pasien meninggal yang vaksinasinya belum lengkap, bahkan belum divaksin sama sekali.

Baca Juga: Nia Daniaty Tak Bisa Jenguk Anak di Penjara, Olivia Nathania Dikabarkan Positif Covid-19

Grafik jumlah kasus COVID-19 di Kota Semarang sejak Januari hingga saat ini, lanjut dia, juga belum menunjukkan penurunan.

"Perkiraan puncaknya di akhir Februari, kemudian memasuki Maret diperkirakan mulai turun," katanya.

Berdasarkan data di laman https://siagacorona.semarangkota.go.id hingga Kamis, pukul 15.00 WIB tercatat 906 kasus konfirmasi COVID-19.

Terkait dengan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit maupun tempat-tempat isolasi terpusat, ia menyebut, masih mencukupi.

Dia mengatakan dua tempat isolasi terpusat telah dibuka, yakni di gedung LPMP Jawa Tengah serta Miracle Health Center di kawasan Marina, Kota Semarang.

Baca Juga: Pengunjung Tempat Wisata di Pesawaran Dites COVID-19 secara Acak

"BOR di rumah sakit masih sekitar 42 persen, separuh dari kapasitas yang tersedia," katanya.

Berkaitan dengan peningkatan status PPKM Kota Semarang menjadi level 2, kata dia, tidak banyak aturan yang diubah karena pembatasan yang diterapkan saat level 1 lalu sama seperti aturan di level sekarang.
[ANTARA]

Load More