SuaraJawaTengah.id - Lonjakan kasus COVID-19 terjadi di seluruh wilayah di Indonesia. Hal itu dipicu adanya varian omicron.
Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan COVID-19 Prof Dr dr Syamsul Arifin MPd mengatakan secara epidemiologis varian Omicron mempunyai potensi jauh lebih berbahaya dari varian Delta.
"Omicron muncul saat masyarakat dunia sudah memahami dan memiliki kesadaran untuk menjaga protokol kesehatan dan upaya 3T (testing, tracing, treatment) meskipun dengan tingkat penerapan yang berbeda-beda tiap daerah," katanya di Banjarmasin, Minggu (20/2/2022).
Syamsul merujuk data Kementerian Kesehatan, pasien Omicron yang meninggal karena belum vaksinasi lengkap rata-rata mereka terinfeksi setelah 5 bulan melakukan vaksinasi pertama.
Baca Juga: Lonjakan Kasus Varian Omicron, Perlukah Vaksin Covid-19 Dosis Keempat?
Hal ini menunjukkan bahwa jika vaksinasi kedua belum dilakukan padahal sudah 5 bulan atau lebih vaksinasi pertama hingga berpotensi memperberat kondisi penderita COVID-19.
"Ini bukti masih rendahnya kesadaran sebagian masyarakat terkait vaksinasi hingga munculnya varian Omicron sekarang," jelas Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran ULM itu.
Syamsul menyesalkan pula informasi yang keliru tentang Omicron sangat banyak bertebaran di dunia maya. Diantaranya menyebut Omicron hanya menimbulkan gejala ringan pada semua usia dan atau tanpa vaksinasi, karena vaksin dianggap tidak mampu melumpuhkan Omicron maupun informasi bahwa masker tidak mampu mencegah penularan.
"Informasi yang keliru seperti ini tentunya sangat menyesatkan. Faktanya kasus COVID-19 di Indonesia terus meningkat sejak menyebarnya varian Omicron termasuk korban meninggal dunia juga terjadi setiap hari," bebernya.
Terdapat tambahan 59.635 kasus baru infeksi COVID-19 hingga 18 Februari 2022. Dari 1.090 pasien (karena Omicron) yang meninggal, 48 persen memiliki komorbid, 76 persen berusia lebih dari 45 tahun dengan 49 persen masuk usia lanjut dan 68 persen belum divaksinasi dan 3 persen merupakan anak-anak dengan usia 0-5 tahun.
Baca Juga: Isoter Mulai Penuh, Pemda DIY Izinkan Hotel Buka Layanan Isoman
Dengan memperhatikan data-data secara epidemiologis, Syamsul mengingatkan masyarakat perlu mengenali varian Omicron secara menyeluruh bukan untuk menimbulkan ketakutan, namun dalam rangka meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan yang kini semakin masif.
Apalagi varian Omicron memunculkan banyak gejala ringan bahkan tanpa gejala yang jika penderita tersebut tidak mematuhi isolasi mandiri tentunya terjadi penularan tanpa disadari.
"Dengan kewaspadaan tinggi menerapkan prokes diharapkan dapat menekan lajunya pertumbuhan COVID-19, di samping mengejar pencapaian vaksinasi lengkap di seluruh Indonesia," kata pria yang juga menjabat Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya itu.
[ANTARA]
Berita Terkait
-
Kasus COVID-19 di Indonesia Mulai Naik, Ini Perbandingan Update Virus Corona Asia Tenggara
-
Kasus COVID-19 di Indonesia Naik Signifikan, Sehari Bertambah 200 Pasien Baru
-
Cek Fakta: Kemenkes Wajibkan Pakai Masker Lagi Karena Kasus Covid-19 Melonjak, Benarkah?
-
Kasus Covid-19 Terus Naik, PB IDI Sebut Vaksinasi Bukan Segalanya
-
Covid-19 Naik Lagi, Ini Rekomendasi 4 Alat Tes Antigen Mandiri di Rumah
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
-
Lion Air Bikin Aturan Baru Mulai 1 Desember: Bawa Kardus Besar, Siap-Siap Rogoh Kocek Lebih Dalam!
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
-
Prediksi Robby Darwis: Timnas Indonesia vs Jepang, Kevin Diks Jadi Kunci?
Terkini
-
Local Media Community 2024 Roadshow Class Purwokerto: Trik Manfaatkan AI Untuk Sumber Pendapatan Baru
-
Produktivitas Sumur Tua Melejit, BUMD Blora Hasilkan 410.000 Liter Minyak!
-
Waspada Leptospirosis! RSUD Cepu Ingatkan Potensi Wabah di Musim Hujan
-
Sritex Pailit, DPR Kebut Dua UU Lindungi Industri Tekstil dan Pekerja
-
Sahabat-AI: Indonesia Luncurkan Model AI Canggih Berbahasa Indonesia!