SuaraJawaTengah.id - Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (KOPTI) Kota Magelang meminta pemerintah menyubsidi pembelian kedelai. Perajin kesulitan membeli kedelai impor yang harganya naik terus.
Ketua KOPTI Kota Magelang, Sumardi mengatakan, subsidi pembelian kedelai akan meringankan beban produksi para perajin. Kebijakan subsidi pernah dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut Sumardi pemerintah cukup memberi subsidi Rp1.000 untuk setiap pembelian 1 kilogram kedelai. Subsidi akan meringankan biaya produksi para perajin.
“Harapan KOPTI mohon kiranya pemerintah membuat kebijakan terkait harga kedelai. Dulu pernah tahun 2008 saat Presiden SBY ada subsidi. Jadi setiap pembelian kedelai 1 kilogram disubsidi Rp1.000. Nanti anggota kan bisa bangkit lagi,” kata Sumardi, Selasa (22/2/2022).
Sumardi memastikan, jika tidak disubsidi perajin tahu dan tempe skala kecil (produksi kurang dari 50 kg per hari) akan berhenti beroperasi. Kedelai saat ini menyentuh harga Rp11 ribu per kilogram.
“Kalau yang produksi di atas 50 kilogram, istilahnya kerja bakti. Tapi masih bisa bertahan. Kalau yang di bawah 50 kilogram, buat bayar pekerja saja nggak cukup. Menurut saya kalau disubsidi Rp1.000 per kilogram sudah sangat membantu,"ujarnya.
Disisi lain KOPTI sebagai wadah perajin tahu dan tempe seolah kehilangan greget. Dari tercatat 201 anggota hanya sekitar 60 persen yang masih aktif.
Tidak seperti dulu, KOPTI Kota Magelang tidak lagi melayani pembelian kedelai untuk anggota. Anggota banyak yang menunggak membayar tagihan pembelian kedelai.
“Jadi kalau utang, kedelai disini kosong, utangnya tidak dibayar. Sampai sekarang masih menunggak. KOPTI Kota Magelang untuk sementara tidak melayani pembelian kedelai karena trauma. Utang kedelai itu sampai ratusan juta,” papar Sumardi.
Baca Juga: Rapor Buruk Pangadaan Bahan Pangan, Setelah Minyak Goreng Kini Kedelai Impor Mahal
Padahal beberapa keuntungan yang didapat anggota dengan membeli kedelai dari KOPTI. Anggota mendapat subsidi ongkos kirim dan menikmati sisa hasil usaha (SHU) koperasi.
“Harganya bisa standar sama dengan harga pasar atau bahkan di bawahnya. Tapi ternyata anggota juga tidak tertarik membeli disini. Ada yang beli tapi ternyata utang," tegasnya.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian, sebanyak 86,4 persen kebutuhan kedelai nasional dipenuhi dari impor. Impor kedelai Indonesia hingga tahun 2020 mencapai 2,48 juta ton atau senilai US$1 miliar.
Jumlah produksi kedelai dalam negeri masih rendah dan belum mampu memenuhi kebutuhan pasar. Produksi kedelai nasional malah turun dari 907 ribu ton pada tahun 2010 menjadi 424,2 ribu ton di tahun 2019.
Padahal jumlah konsumsi kedelai per kapita penduduk Indonesia cenderung naik. Pada tahun 2019 rata-rata penduduk mengonsumsi 2,09 kg makanan berbahan kedelai seperti tahu dan tempe.
Rata-rata setiap minggu penduduk Indonesia mengonsumsi 0,152 kg tahu dan 0,139 kg tempe. Jumlah konsumsi diperkirakan naik mulai tahun 2020 hingga 2029.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC