SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku terus mendapat keluhan masyarakat terkait kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng. Ganjar mengatakan, operasi pasar untuk minyak goreng terus dilakukan hingga hari ini.
“Banyak sekali, ukm kemarin nanya, warga nanya, 'kenapa pak minyak ggoreng di tempat saya masih langka'. Saya sudah komunikasi dengan pusat juga, dan sudah disiapkan jadwal-jadwalnya,” ujar Ganjar ditemui di rumah dinasnya, Rabu (23/2/2022).
Ganjar mengatakan, jadwal operasi perlu disampaikan kepada publik agar tidak memunculkan kekhawatiran pada masyarakat. Seperti yang dilakukan sampai hari ini oleh beberapa pihak.
Ganjar mengatakan, sejak tanggal 21–23 operasi pasar dilakukan hampir menyeluruh di Jawa Tengah. Misalnya PT Sawit Juara yang mendistribusikan kurang lebih 32 ton minyak di Kota Semarang.
“Terus kemudian adalagi dari PT PPI, ini tanggal 21 sampai 23. Ini ada di Purworejo, Kebumen, Kota Semarang, dan Kota Surakarta ini masing-masing kurang lebih 3.000 liter,” ujar Ganjar.
Operasi pasar minyak goreng juga dilakukan oleh Perum Bulog sejak 22–23 Februari. Yakni di Batang sebanyak 2.000 liter, Wonosobo 2.000 liter dan Grobogan 3.000 liter.
Selain itu PT BES juga melakukan operasi pasar minyak goreng. Totalnya 123.000 liter atau kurang lebih 10.250 dus dibagikan ke Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kendal, Demak, Salatiga, Jepara, Batang, Magelang, Purbalingga dan beberapa kota lainnya.
“Kalau kita ngelihat kondisi ini, rasa-rasanya publik harus tahu terkait dengan operasi pasar. Karena tadi pagi saya masih ditanyain teman-teman dari demak bahwa kok minyaknya masih mahal dan langka,” ujarnya.
Ganjar berharap, pemerintah pusat mengambil tindakan tegas terkait kewajiban DMO (Domestic Market Obligation) 20 persen yang harus dibagikan kepada masyarakat. Sehingga masalah minyak goreng dapat segera ditanggulangi.
Baca Juga: Terungkap! Ada Skema Ponzi Di Kasus Dugaan Penipuan Minyak Goreng Murah Di Koja Jakarta Utara
“Kita lagi berada pada situasi yang tidak menguntungkan hari ini, maka pada pemerintah pusat saya harapkan betul untuk mengambil tindakan yang tegas sehingga DMO 20 persen yang mesti dibagi harus dibagi,” imbuhnya.
Ganjar Minta Masyarakat Tak Berlebihan Stok Minyak Goreng; Beli Secukupnya
Kondisi minyak goreng yang langka ini juga telah berdampak pada psikologi masyarakat. Banyak cara dilakukan, agar bisa mendapatkan stok minyak goreng lebih.
“Kepada warga karena situasinya tidak menguntungkan, belinya secukupnya dulu. Sehingga semua akan bisa mendapatkan minyak goreng,” tutur Ganjar.
Ganjar juga mengimbau agar tidak ada oknum yang menimbun minyak goreng di Jawa Tengah. Termasuk pada oknum yang melakukan tindakan ilegal dan membahayakan masyarakat terkait ini.
“Dan saya menyampaikan terimakasih atas kerjakeras dari polda yang kemarin bisa menangkap di Kudus, pelaku yang memalsukan minyak goreng,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025