SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Kota Semarang menyebut sebanyak 1.367 anak menderita stunting akibat kekurangan gizi sepanjang tahun 2021.
Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi mengungkapkan faktor anak penderita stunting yakni tingkat ekonomi rendah dan minimnya edukasi mengenai gizi.
"1.367 anak yang masuk kategori stunting bisa tuntas faktornya karena ekonomi dan orang tua tidak paham soal gizi," ungkap Hendi di Semarang, Selasa (1/03/02).
Hendi mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan percepatan penanganan dan antisipasi stunting, dengan memberikan bantuan perbaikan gizi pada anak dan edukasi terhadap orang tua anak.
"Ada anggaran total Rp 6,7 Miliar nantinya akan diberikan makanan sehat buat anak-anak yang menderita stunting,"jelasnya.
Ia meminta, kepada orang tua agar lebih memperhatikan kebutuhan gizi anak dalam usia di bawah lima tahun.
"Untuk orang tua tolong perhatikan kebutuhan gizi anak,"ucapnya.
Sementara itu,Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan pada 2019 prevalensi stunting Indonesia tercatat sebesar 27,67 persen.
Sementara, standar yang ditetapkan oleh WHO bahwa prevalensi stunting di suatu negara tak boleh melebihi 20 persen.
Baca Juga: 5 Channel YouTube Edukasi untuk Belajar Sains dengan Mudah
"Tahun 2019 angkanya 27,67 persen. Dalam kondisi pandemi alhamdulillah masih bisa turun 24,4 persen. Dari kelayakan internasional masih di atas batas toleransi," ucapnya.
Hasto mengungkapkan pemerintah menargetkan percepatan penurunan angka stunting secara nasional sebesar 14 persen.
"Sesuai ditetapkan Presiden Joko Widodo target untuk menurunkan angka stunting nasional sebesar 14 persen di tahun 2024," jelasnya.
Hasto menyebut total anggaran penanganan stunting di Indonesia sekitar Rp 25 triliun.
"Saya optimis dengan anggaran di atas Rp 25 triliun ini asalkan terfokus dan konvergensi di tingkat desa atau tingkat bawah sehingga tidak bias dalam mecapai sasaran. Maka data jadi sumber sangat penting menuju konvergen," tuturnya.
Dari informasi yang dihimpuntotal anak balita di Kota Semarang 44 ribu anak dan 1.367 diantaranya menderita stunting.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota