Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 01 Maret 2022 | 20:57 WIB
Suasana balai Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo mendadak marak ketika digelar pengajian dalam rangka memperingati Isra' Mi'raj Nabi Besar Muhammad SAW yang dihadiri Wagub Jateng Taj Yasin dan Ahmad Muwafiq, Selasa (1/3/2022) sore.

SuaraJawaTengah.id - Suasana balai Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo mendadak marak ketika digelar pengajian dalam rangka memperingati Isra' Mi'raj Nabi Besar Muhammad SAW, Selasa (1/3/2022) sore.

Pada kegiatan yang dihadiri ratusan warga Wadas tersebut hadir Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimun dan mubaligh KH Ahmad Muwafiq.

Tampak hadir dalam kegiatan itu sejumlah pejabat Pemprov Jateng, Dandim Purworejo, serta pejabat dari kepolisian dan Pemda Purworejo.

Sejumlah bantuan BAZNAS Provinsi Jateng juga diberikan untuk warga berupa beasiswa 82 anak senilai Rp73,6 juta serta Bantuan kepada Masjid Al Hidayah Desa Wadas senilai Rp50 juta.

Baca Juga: Peringati Isra Miraj, Wapres Ma'ruf Amin Ajak Generasi Muda Dirikan Salat

Dalam sambutannya, Wagub Taj Yasin meminta warga Wadas bersyukur atas diangkatnya Muhammad SAW sebagai Nabi penyelamat umat.

Putra Mbah Maimun Zubair itu juga meminta warga menjadikan momen peringatan Isra'Mi'raj ini sebagai sarana untuk rukun dan memperkuat silaturahmi.

"Perbedaan itu biasa asal untuk kepentingan yang lebih baik," ungkap Wagub.

Sementara KH Ahmad Muwafiq mengharapkan para warga hidup rukun ibarat dua saudara yang duduk untuk bersatu kembali.

"Semua yang ada di dunia sudah ada catatan Gusti Allah SWT, termasuk jadi apa tidaknya quarry di Wadas, kita posisikan diri kita masing-masing sesuai porsinya," ungkap mubaligh asal Yogya yang akrab dipanggil Gus Muwafiq itu.

Baca Juga: Hadiri Peringatan Isra Mi'raj Tingkat Kenegaraan, Menag: Mari Semua Konsen Mencari Titik Temu Daripada Mencari Perbedaan

Menurut Gus Muwafiq, Warga Wadas harus mampu berdampingan dan hidup rukun. Sebagai desa yang berkultur Nahdliyin, dia mengajak warga aktif menghidupkan kegiatan kegiatan keagamaan termasuk sholawatan.

"Sholawatan membuat rukun, itu ciri khas santri," katanya.

Gus Muwafiq yakin masalah yang dihadapi desa Wadas bisa diselesaikan sendiri tanpa orang luar.

"Saya mengajak masyarakat desa Wadas yang setuju atau tidak setuju untuk makan bersama. Besok saya bawakan sapi untuk sembelih dimakan bersama sehingga tercipta guyup rukun di tengah-tengah warga Wadas," tandasnya.

Load More