Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 02 Maret 2022 | 07:05 WIB
Seorang anggota pasukan Ukraina berpatroli di jalanan di alun-alun Maidan, Kyiv, Ukraina, Minggu (27/2/2022). [Aris Messinis / AFP]

SuaraJawaTengah.id - Ukraina mendapat dukungan dari berbagai negara. Australia telah menjanjikan 70 juta dolar Australia (sekitar Rp729 miliar) untuk mendanai pengadaan senjata mematikan, termasuk rudal dan amunisi, untuk Ukraina.

Hal itu diungkapkan oleh  Perdana Menteri Scott Morrison, Selasa (1/3/2022).

Australia berubah pendirian dari sikapnya pekan lalu, saat mengatakan hanya akan mendanai bantuan teknis militer.

Pada Selasa, Morrison mengatakan kepada awak media bahwa sebagian besar pendanaan senjata baru untuk Ukraina masuk ke dalam kategori senjata mematikan.

Baca Juga: Dubes Ukraina Berharap Indonesia Berbicara dengan Putin dan Meminta Hentikan Peperangan

"Kami sedang membicarakan rudal, kami sedang membicarakan amunisi, kami sedang membicarakan dukungan untuk mereka, untuk membela tanah air mereka sendiri di Ukraina dan kami akan melakukannya melalui koordinasi dengan NATO."

Menurut PM, senjata-senjata itu akan segera dikirim, namun tidak diketahui kapan waktunya.

Morrison juga mendesak warga negara Australia agar tidak bergabung dengan milisi Ukraina dalam melawan militer Rusia. Ia menyebutkan bahwa posisi hukum kombatan sipil asing belum jelas.

Australia akan menyerahkan bantuan kemanusiaan sebesar 35 juta dolar Australia (sekitar Rp364 miliar) kepada organisasi internasional yang membantu warga Ukraina melalui penyediaan tempat tinggal, makanan, perawatan medis, air dan pendidikan, kata PM menjelaskan. 
[ANTARA]

Baca Juga: Aykut Demir Disorot Gegara Tolak Ikut Aksi Bela Ukraina, Alasannya Berkelas

Load More