SuaraJawaTengah.id - Pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Semarang harus kembali terganggu. Hal itu karena ditemukannya kembali kasus COVID-19 di Sekolah.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyebutkan bahwa terdapat sejumlah sekolah yang PTM harus dihentikan sementara menyusulnya adanya siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19.
"Ada laporan dua sampai tiga sekolah yang harus dihentikan PTM-nya karena ada siswanya yang positif," katanya dikutip dari ANTARA di Semarang, Selasa (1/3/2022).
Dengan kondisi tersebut, kata dia, PTM di Kota Semarang secara umum masih tetap berjalan.
Baca Juga: Tambah 474 Pasien Baru, Kasus Aktif Covid-19 di Bantul Naik Jadi 6.732 Orang
"Sejauh ini masih terkendali, untuk menghentikan keseluruhan belum ada," tambahnya.
Adapun untuk kasus COVID-19 di Kota Semarang saat ini, kata dia, sudah mengalami penurunan di banding sepekan terakhir.
"Sudah mulai menurun di banding saat puncak beberapa waktu lalu yang mencapai 1.000 kasus lebih. Mudah-mudahan trennya menurun," katanya.
Meski kasus menurun, angka kematian akibat COVID-19 di Kota Semarang masih relatif tinggi.
Berdasarkan data laman https://siagacorona.semarangkota.go.id hingga pukul 20.00 WIB tercatat jumlah pasien yang meninggal akibat COVID sudah mencapai 115 orang.
Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir Kena COVID-19, Begini Kondisinya
Terdapat pernambahan jumlah pasien meninggal hingga 32 orang di banding hari sebelumnya.
Wali kota menyebut 60 persen pasien yang meninggal dalam kondisi belum memperoleh vaksinasi lengkap, bahkan belum pernah divaksin.
Sementara sisanya, kata dia, merupakan warga lanjut usia serta pasien yang memiliki komorbid, meski ada juga yang sudah memperolej vaksin dosis ketiga.
Kepada warga lanjut usia maupun yang memiliki komorbid, ia mengimbau agar mengurangi mobilitas untuk meminimalisasi risiko tertular COVID-19.
"Kalau pun harus keluar rumah, harus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin," demikian Hendrar Prihadi.
Berita Terkait
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
-
10 Tahun Jokowi, Indonesia Menjadi Negara yang Berhasil Menangani Pandemi Covid-19
Tag
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Debat Panas Pilkada Kota Semarang: Iswar Kritik Kebijakan Day Care, Joko Santoso Beri Jawaban Menohok!
-
Kreatif Cari Pendapatan! Yoyok-Joss Usung Strategi Anti Pajak Tinggi di Semarang
-
SING GUYUB FEST 2024: Festival Musik Lintas Generasi di Semarang, Hadirkan GIGI, hingga Musisi Terkenal Lainnya
-
BMKG: Cuaca Semarang Diperkirakan Berawan Tebal, Warga Diminta Tetap Waspada
-
Alokasi Anggaran Sampai Rp750 Juta, Jateng Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis