SuaraJawaTengah.id - Menderita penyakit diabetes bisa berdampak ke organ tubuh lainnya. Tidak hanya kaki yang membengkak, namun kehilangan penglihatan menjadi resikonya.
Dokter spesialis mata dari Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara, Jawa Tengah, dr Agus Setyawan, SpM mengimbau penderita diabetes melitus untuk mengecek kesehatan matanya secara rutin guna mengantisipasi terjadinya gangguan penglihatan.
"Gangguan pada mata akibat diabetes melitus disebut retinopati diabetik. Tidak jarang kondisi retinopati diabetik menyebabkan kebutaan," kata Dokter Agus dikutip dari ANTARA di Banjarnegara, Kamis (6/3/2022).
Dalam hal ini, kata dia, retinopati diabetik dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah retina sehingga retina menjadi bengkak atau terdapat kapiler darah yang tidak normal.
Menurut dia, kondisi tersebut mengakibatkan pandangan menjadi kabur atau terganggu.
"Penyebab utama retinopati adalah kombinasi dari tingginya tekanan darah, gula darah, dan kolesterol," kata dia yang akrab disapa dr. Wawan.
Ia mengatakan penderita diabetes melitus yang tidak ditangani dengan baik akan mengalami kerusakan pada pembuluh darah kecil di retina.
Dengan adanya retinopati diabetik tersebut, kata dia, dapat menyebabkan komplikasi yang berdampak pada tingkat kesakitan yang semakin buruk.
"Oleh karena itu, kami mengimbau para penderita diabetes melitus untuk tetap melakukan pengecekan terhadap kesehatan mata terutama retinanya secara rutin," katanya.
Baca Juga: Duh! Orang Dengan Covid-19 Parah Bisa Alami Diabetes Saat Terinfeksi, Kenapa?
Lebih lanjut, dr Wawan mengatakan retinopati diabetik juga dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi lain, salah satunya yang paling sering muncul adalah diabetik makular edema (DME).
Menurut dia, DME terjadi ketika adanya kebocoran cairan ke pusat makula, yakni bagian peka cahaya dari retina yang berfungsi untuk mempertajam penglihatan langsung.
Dengan demikian, kata dia, DME dapat membuat kualitas penglihatan menurun karena adanya kebocoran cairan ke pusat makula.
"Skrining awal sangat diperlukan untuk mendiagnosis kondisi pasien. Dengan diagnosis sedini mungkin dan pengobatan yang tepat, memungkinkan bisa meminimalisasi pasien kehilangan penglihatan, bahkan bisa dipulihkan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Libur Nataru Dijamin Irit! Pertamina Tebar Cashback BBM 20 Persen, Diskon Gas hingga Hotel
-
Genjot Ekonomi Baru, Ahmad Luthfi Minta Kabupaten dan Kota Perbanyak Forum Investasi
-
Memperkuat Inklusi Keuangan: AgenBRILink Hadirkan Kemudahan Akses Perbankan di Daerah Terluar
-
15 Tempat Wisata di Pemalang Terbaru Hits untuk Liburan Akhir Tahun
-
10 Wisata Semarang Ramah Anak Cocok untuk Libur Akhir Tahun 2025, Pertama Ada Saloka Theme Park