SuaraJawaTengah.id - Ibu yang baru saja melahirkan akan mengalami tantangan yang cukup berat. Selain harus beradaptasi dengan tugas barunya, para wanita ini juga harus berhadapan dengan komentar yang menghakimi atau mencela tentang cara melahirkan hingga pola asuh anak.
Apalagi kondisi fisik pasca melahirkan belum 100 persen sehat dan harus menyusui hingga mengasuh anak.
Tindakan merendahkan, mencela atau menghakimi seorang ibu tentang keputusan melahirkan secara normal atau sesar, mengasuh anak hingga perubahan fisik yang berubah bisa masuk dalam kategori mom shaming.
Mom shaming mampu melukai hati para ibu yang dapat berujung stres hingga tak sedikit yang depresi.
Baca Juga: Viral! Lahirkan Bayi di WC Umum, Ibu-ibu Satu Desa Ramai Bantu Wanita ini ke Rumah Sakit
Psikolog, Grace Eugenia Sameve, M.A, M.Psi, mengatakan bahwa faktanya, pelaku mom shaming justru berasal dari lingkungan terdekat, baiknya dilakukan secara sengaja atau tidak.
Menurut Grace, hal pertama yang harus dilakukan saat menghadapi mom shaming adalah mengenali diri sendiri terlebih dahulu.
"Daripada menyalahkan diri kita, lebih baik kita mengenali. Kalau kita udah merasa enggak nyaman, kita atasi, yang bisa kita lakukan adalah mengelola emosi kita," ujar Grace dikutip dari ANTARA Minggu (6/3/2022).
Untuk mengatasi perasaan tidak nyaman atas komentar tersebut, ibu dapat mengkomunikasikan masalah ini kepada orang-orang terdekat khususnya yang lebih tua.
"Menurut saya tidak ada salahnya kita menyampaikan kalau dampak dari pertanyaan atau pernyataan mereka itu lebih banyak keburukannya dibanding benefit-nya," kata Grace.
Baca Juga: Jangan Singgung 6 Topik ini kepada Perempuan yang Baru Melahirkan
Untuk membahas masalah tersebut, cara menyampaikannya pun harus diperhatikan dengan benar. Jangan sampai, hal ini justru malah memancing perdebatan dan berujung pertengkaran.
Grace juga mengatakan terkadang pertanyaan atau pernyataan orang lain bisa menjadi inspirasi yang tidak sempat terpikirkan oleh kita.
"Daripada kita menerima semuanya langsung mentah-mentah, ada baiknya kita kroscek ke tenaga-tenaga ahli yang terpercaya. Misal pertanyaan terkait kesehatan anak, bisa tanya ke dokter spesialis anak," ujarnya.
[ANTARA]
Berita Terkait
-
Terapi Insomnia Cegah Risiko Depresi Usai Melahirkan, Fakta atau Mitos?
-
Mengenal Mom Shaming: Fenomena Lama yang Juga Dirasakan Aurel Hermansyah
-
Bahaya Polusi Udara, Picu Depresi Wanita Usai Melahirkan?
-
Geger Ibu Melahirkan di Dalam Bus, Penumpang dan Sopir Panik Mendadak
-
Ciri-ciri Depresi dan Baby Blues Usai Melahirkan, Mana Paling Bahaya?
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
-
Lion Air Bikin Aturan Baru Mulai 1 Desember: Bawa Kardus Besar, Siap-Siap Rogoh Kocek Lebih Dalam!
Terkini
-
Semarang Diperkirakan Hujan Ringan, Warga Diminta Tetap Waspada
-
Pentingnya Sanitasi Dasar untuk Kesejahteraan Warga Jawa Tengah
-
Local Media Community 2024 Roadshow Class Purwokerto: Trik Manfaatkan AI Untuk Sumber Pendapatan Baru
-
Produktivitas Sumur Tua Melejit, BUMD Blora Hasilkan 410.000 Liter Minyak!
-
Waspada Leptospirosis! RSUD Cepu Ingatkan Potensi Wabah di Musim Hujan