Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 15 Maret 2022 | 18:59 WIB
Gabah milik petani yang dijemur di lapangan Desa Gebangsari, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, terendam banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi, Selasa (15/3/2022). [Suara.com/Anang Firmansyah]

SuaraJawaTengah.id - Selain merendam permukiman warga, banjir di wilayah Kabupaten Banyumas juga berdampak besar bagi para petani.

Pasalnya puluhan ton gabah yang sudah mulai kering pasca panen terendam banjir di Desa Gebangsari, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas. Tidak sedikit pula yang hanyut terbawa banjir.

Para petani tersebut diketahui menjemur gabah di lapangan desa setempat. Mereka semua tidak menyangka jika hujan yang mengguyur dari Senin (14/3/2022) siang hingga Selasa (15/3/2022) pagi akan mengakibatkan banjir.

Kepala Desa Gebangsari, Eko Adi Purwanto menjelaskan, jumlah gabah yang tengah dijemur di desa setempat sebanyak 15 Ton.

Baca Juga: Banjir Lumajang, BPBD Evakuasi Dua Lansia Sakit Terjebak Kepungan Air

"Yang sedang dijemur itu kisaran 15 ton. Di lapangan ada sekitar 10 ton, kemudian yang di pelataran-pelataran (rumah warga) ada 5 ton," katanya saat ditemui, Selasa (15/3/2022).

Eko menyebut, belum bisa memastikan berapa jumlah gabah yang terselamatkan. Karena sebelum banjir, lokasi seukuran lapangan bola ini dipenuhi oleh gabah milik petani yang tengah dijemur pasca panen.

"Ya terendam ya kendang, pada terhanyut itu. Sisa-sisa itu, tadinya penuh lapangan ini. Sisanya kemana, ga tahu itu belum ketemu," terangnya.

Dari jumlah lahan pertanian seluas 200 hektar, Eko mengatakan sepertiga lahan tinggal menunggu dipanen saja. Artinya, sekitar 60 hektar lahan pertanian dipastikan gagal panen.

"Sepertiga lahannya itu belum dipanen. Totalan itu sekitar 50-60 hektar. Karena luas lahan pertanian di desa ini 200 hektar. Cukup banyak kerugian terutama dari olahan padi karena memang belum tuntas. Baik panen maupun pasca panennya," jelasnya.

Baca Juga: Delapan Desa Terdampak Banjir di Banyumas, 2.400 Jiwa Mengungsi

Berdasarkan penelusuran Suarajawatengah.id, harga gabah kering di Kabupaten Banyumas saat ini Rp 5.000 per kilogram. Artinya jika total ada 15 ton gabah di Desa Gebangsari yang terendam dan hanyut terbawa banjir, para petani setempat sedikitnya mengalami kerugian hingga Rp 75 juta. Belum termasuk yang mengalami gagal panen.

Diberitakan sebelumnya, akibat curah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah Kabupaten Banyumas sejak Senin hingga Selasa (14-15/3/2022) pagi, sedikitnya delapan desa di Kecamatan Sumpiuh dan Tambak terendam banjir.

Salah satu lokasi terparah ada di Desa Gebangsari, Kecamatan Tambak. Di wilayah tersebut sedikitnya ada 1.700 jiwa yang mengungsi ke kantor balai desa dan kecamatan. (Anang Firmansyah)

Kontributor : Anang Firmansyah

Load More