SuaraJawaTengah.id - Dua bulan terakhir ini masyarakat Indonesia masih dikeluhkan dengan ketersediaan dan harga minyak goreng di pasar maupun mini market.
Kalau pun minyak goreng ada, biasanya dalam sekejap minyak goreng itu langsung ludes diserbu para emak-emak yang rela antri demi mendapatkan kebutuhan pokok tersebut.
Menanggapi masalah pelik tersebut, ustaz Dasad Latih memiliki pandangan berbeda. Ia ogah menyalahkan pemerintah sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap permasalahan minyak goreng.
Melalui unggahan video di akun TikToknya @dasadlatifofficial, pendakwah berusia 48 tahun itu justru menyalahkan umat muslim sebagai pihak yang menyebabkan carut marutnya minyak goreng tersebut.
"Bu, bu, lagi susah minyak (goreng)," tanya ustaz Dasad Latih pada jemaahnya.
"Ngantri beli minyak, padahal negara kita produsen sawit. Kenapa? Karena kalian memilih pemimpin yang mau bayar kalian," sambungnya.
Lantas ustaz Dasad Latih meminta jemaahnya untuk mengintropeksi diri agar ke depannya jangan bersikap yang demikian ketika ada gelaran Pilkada maupun Pemilu.
"Jangan salahkan pemimpin, jangan salahkan bupati, jangan salahkan wali kotamu. Salah dirimu sebagai orang Islam yang suka minta-minta uang," paparnya.
"Betul, betul, tapi kalau pilkada wani piro?," sindir ustaz Dasad Latih.
Baca Juga: Sufmi Dasco Ahmad: DPR Akan Terus Monitor Kelangkaan Minyak Goreng
Sontak saja pernyataan ustaz Dasad Latih itu berhasil mengundang perhatian warganet. Tak sedikit dari warganet yang memberikan ragam tanggapan di kolom komentar.
"Setali tiga uang yang mau jadi pemimpin suka ngasih-ngasih duit. Rakyatnya mata duitan, ya inilah hasilnya, tinggal dinikmati," ujar akun @apoy67**.
"Cerdas, banyak masyarakat kita yang jadi pengemis pada pemerintah, padahal dirinya masih mampu berusaha," celetuk akun @dedendano**.
"Betul pak ustadz biar adil, jangan salahkan presidennya. Biar adil salahkan juga pemilihnya," ungkap akun @kadrun**.
"Makasih pak ustadz atas pencerahannya dan semoga saudara saudara kita akan sadar semua ini," sahut akun @sahril**.
"Saya yakin 100% kalau UAS yang ceramah bgini pasti bakal di cap radikal dan di caci maki. Untung saja pak ustadz ini yang ngomong jadi aman," timpal akun @hokasu**.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Polisi Ungkap Pembunuhan Advokat di Cilacap, Motif Pelaku Bikin Geleng-geleng
-
UPZ Baznas Semen Gresik Salurkan Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Terdampak Bencana Banjir di Sumbar
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara