SuaraJawaTengah.id - Sejumlah masyarakat di Kota Semarang mengeluhkan mahalnya harga minyak goreng kemasan atau premium hingga curah. Hal itu tentu saja mengganggu ekonomi masyarakat.
Padagang makanan pun mengaku terpaksa harus menghentikan usahanya. Sebab, nilai bakal tidak mendapatkan keuntungan.
Seperti, Reski (30) warga Kota Semarang, telah lebih dari dua minggu memilih untuk menghentikan usahanya menjual pangsit.
"Usaha pangsitku udah berhenti gara gara minyak goreng mahal," ungkap Reski kepada suarajawatengah.id, Jumat (18/03/22).
Baca Juga: Wakil Ketua Komisi VI Dukung Pemerintah Subsidi Minyak Goreng Curah HET Rp14.000 per Liter
Ia mengaku, kian merugi lantaran langkanya ketersediaan minyak dan tidak menentunya harga minyak di pasaran.
"Kemarin harga minyak mahal, terus sempet susah dapet minyak, sekarang giliran ada malah mahal banget, mau dapet untung dari mana," beber Reski.
Reski mengatakan, dalam sekali menggoreng pangsit dirinya membutuhkan setidaknya empat liter minyak goreng.
Minyak goreng yang ia gunakan merupakan minyak goreng premium. Menurutnya, jika menggunakan minyak goreng curah juga berimbas pada hasil pangsit gorengnya.
"Sempat coba pakai minyak curah tapi hasil gorengannya beda, mau beli premium udah gak mampu. Akhirnya mandek jual karena gak mungkin naikin harga,"terangnya.
Baca Juga: Lebih Bela Pengusaha daripada Rakyat, DPR Kritik Telak Mendag Lutfi: Kebijakannya Cuma Macan Kertas!
Pilihan untuk menghentikan usaha menjual gorengan juga diungkapkan Suliarti (50), ia telah sebulan ini memilih untuk tidak berjulan lantaran mahalnya minyak goreng.
"Udah sebulan mandek jual gorengan, harganya bikin edan, bukannya untung malah rugi," beber Suliarti.
Suliarti menuturkan, dalam sekali menggoreng dirinya mampu menghabiskan lima liter minyak goreng.
"Biasanya saya itu setor gorengan ke beberapa warung nasi kucing, mau goreng lagi mikir-mikir," jelasnya.
Ia berharap, harga minyak goreng kembali stabil agar bisa kembali menjalankan usaha yang menjadi penghidupannya.
"Ya semoga saja harganya murah lagi, susah kalau mahal seperti sekarang," pungkasnya.
Kontributor : Aninda Putri Kartika
Berita Terkait
-
Mendag Ancam Distributor Minyak Goreng MinyaKita yang Jual di Atas HET
-
Bahaya Menyimpan Minyak Goreng Dekat Kompor, Berisiko Bagi Kesehatan!
-
Pabrik Minyak Goreng di Bekasi Ludes Terbakar, RS Polri Terima 12 Kantong Mayat Berisi Potongan Tubuh Korban
-
Harga Pangan Merangkak Naik, Beban Masyarakat Kecil Semakin Berat
-
Vietjet Mulai Gunakan Bahan Bakar dari Minyak Goreng Bekas
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Jelang Pencoblosan, PAN Jateng Dorong Pilkada Berlangsung Damai, Ini Alasannya
-
Ngerinya Tanjakan Silayur: Titik Kritis Kecelakaan yang Kini Jadi Prioritas Pemerintah Kota Semarang
-
Semarang Waspada Hujan dan Banjir Rob Akhir Pekan Ini, Ini Penjelasan BMKG
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs