SuaraJawaTengah.id - Puluhan anggota geng motor yang bertindak brutal di wilayah Sawangan, Kelurahan Kedungwuluh, Kecamatan Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu (19/3/2022) dini hari. Geng motor tersebut diketahui berasal dari dua kelompok yang menamakan diri Golden Stress Purwokerto dan Brebes Junior Libertan.
Aksi geng motor tersebut terekam CCTV milik seorang warga. Dalam rekaman yang tersebar, secara brutal anggota geng motor yang berjumlah sekitar 20 orang ini merusak rumah dan satu sepeda motor milik Aan (40), yang memiliki CCTV.
Menurut penuturan Aan, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 02.30. Pada saat kejadian dirinya belum tidur dan mendengar teriakan yang bersumber dari anggota geng motor tersebut.
"Saat itu saya sedang main game. Tiba-tiba ramai orang. Saya cuma lihat dari CCTV. Ga berani keluar karena mereka bawa senjata tajam," katanya saat ditemui di Polresta Banyumas, Senin (21/3/2022).
Baca Juga: Pendaftaran Seleksi Calon Rektor UGM Ditutup, 7 Nama Ini Berhasil Lengkapi Syarat Pendaftaran
Kejadian yang berlangsung selama 10 menit ini membuat warga sekitar Sawangan resah. Pasalnya, warga sekitar tidak merasa memiliki masalah dengan anggota geng motor manapun.
"Ya dia menendangi motor saya. Saya juga merasa ngga ada masalah. Dia seperti random, menyerangnya," jelasnya.
Mendapat laporan dari warga, pihak Satreskrim Polresta Banyumas langsung memburu para pelaku. Dari hasil penyelidikan petugas kepolisian berhasil menangkap sembilan pelaku perusakan yang masih berusia remaja.
"Kami berhasil menangkap 9 pelaku. Terdiri dari enam orang anak-anak di bawah umur dan tiga orang dewasa," kata Kapolresta Banyumas, Kombes Edy Suranta Sitepu saat ungkap kasus di Mapolresta Banyumas.
Menurutnya, kronologi kejadian tersebut bermula dari adanya ajakan kelompok geng motor dari Kabupaten Brebes dengan nama Junior Libertan yang meminta bantuan geng motor Golden Stress Purwokerto untuk menyerang geng motor di wilayah Purwokerto karena terlibat saling ejek di media sosial.
"Namun pada saat sampai Sawangan, mereka menjumpai sekelompok anak yang sedang nongkrong sambil main game. Mereka langsung menyerang dengan senjata tajam jenis parang tanpa alasan. Mendapat serangan, para anak-anak ini langsung kabur masuk ke gang-gang di sekitar Sawangan," ungkapnya.
Selain menyerang dengan senjata tajam, anggota geng motor tersebut diketahui menyalakan petasan kembang api hingga membuat gaduh. Setelah dilakukan penyelidikan, tiga dari sembilan pelaku positif menggunakan obat-obatan terlarang.
"Kita lakukan tes narkoba. dari sembilan orang ada yang 3 positif menggunakan benzo. Nantinya akan kami kembangkan dapat obat darimana," tuturnya.
Sementara itu, dari hasil penyelidikan, pihak kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang terlibat dalam aksi anarkis tersebut. Baik di wilayah Kabupaten Banyumas maupun Brebes.
"Ada beberapa yang masih DPO. Kita masih lakukan pengejaran baik di Purwokerto maupun Brebes," jelasnya.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya ketiga pelaku yang berusia dewasa dijerat pasal 170 KUHP dan UU darurat dengan ancaman hukuman maksimal 5 setengah tahun.
Dengan adanya kejadian tersebut, Kombes Edy berharap adanya peran dari orangtua dan sekolah agar lebih memperhatikan anak-anaknya agar tidak terpengaruh hal-hal negatif.
"Saya menitip pesan pada geng motor di wilayah Banyumas dan sekitarnya, jangan coba-coba mengganggu situasi yang kondusif kami tidak akan segan untuk menindak tegas para pelaku," tutupnya.
Kontributor : Anang Firmansyah
Berita Terkait
-
Viral Video ART Asal Banyumas Dianiaya di Jakarta, Polisi Cek CCTV dan Bakal Panggil Majikan
-
Pembunuh Ibu dan Anak dalam Toren di Tambora Diciduk, Pelaku Ditemukan Jadi Gelandangan di Banyumas
-
Rumah Pangan PNM, Solusi Ketahanan Pangan untuk Masyarakat Purwokerto
-
Menikmati Mendoan, Cita Rasa Banyumas yang Tak Lekang oleh Waktu
-
Aksi Seorang Polisi Kejar Rombongan Pelajar Bawa Sajam hingga ke SPBU di Medan
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
Terkini
-
Pemprov Jateng Siap Gelontor Bantuan Keuangan Desa Sebanyak Rp1,2 Triliun
-
Semen Gresik dan Pemkab Blora Teken Kerjasama Pengelolaan Sampah Kota Melalui Teknologi RDF
-
10 Tips Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadan
-
7 Pabrik Gula Tua di Jawa Tengah: Ada yang Jadi Museum hingga Wisata Instagramable
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025