SuaraJawaTengah.id - Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan sebanyak 844 warga masih mengungsi akibat bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Banyumas, sejak 15 Maret 2022.
Lebih lanjut, Bupati mengatakan ratusan pengungsi tersebut tersebar di 12 pos pengungsian yang berada di tujuh desa dari dua kecamatan.
"Jumlah tersebut berdasarkan data Pusdalops BPBD (Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Banyumas per 22 Maret 2022, pukul 07.00 WIB. Saat ini genangan air di sebagian wilayah sudah mulai surut," kata Achmad Husein dikutip dari ANTARA, Selasa (22/3/2022).
Dia memaparkan, Desa Plangkapan, Kecamatan Tambak, tercatat sebanyak 228 orang yang masih mengungsi di pos pengungsian yang berlokasi di SDN 1 Plangkapan, Madrasah Ibtidaiyah Plangkapan dan Masjid Plangkapan.
Baca Juga: Banjir Menerjang Pesanggaran Banyuwangi, 100 Rumah Terendam dan Jembatan Terputus
Selain itu, di Desa Gebangsari, Kecamatan Tambak, tercatat sebanyak 68 orang yang mengungsi di pos pengungsian balai desa dan PAUD Al Falah.
Di Desa Gumelar Kidul (Tambak) terdapat 27 orang yang mengungsi ke PAUD Teratai, sedangkan di Desa Karangpetir (Tambak) terdapat 90 orang yang mengungsi ke balai desa setempat dan mushalla.
Sementara di Kecamatan Sumpiuh tercatat sebanyak 25 warga Desa Selandaka yang masih mengungsi di Masjid Selandaka, 60 warga Desa Kuntili mengungsi ke Madrasah Ibtidaiyah Kuntili, serta 346 warga Desa Nusadadi yang mengungsi di Kantor Kecamatan Sumpiuh dan Kantor KPRI.
"Secara keseluruhan, wilayah terdampak banjir di Kabupaten Banyumas sebanyak 17 desa yang tersebar di Kecamatan Tambak, Sumpiuh, Kemranjen dan Wangon dengan jumlah warga yang terdampak mencapai 17.035 jiwa dari 5.437 keluarga," kata Bupati.
"Namun hingga saat ini, hanya ada 12 pos pengungsian di tujuh desa yang masih ada pengungsinya, sedangkan di delapan desa lainnya sudah tidak ada lagi warga yang mengungsi, dan di Wangon masih ada warga yang mengungsi ke rumah saudara atau tetangga," lanjut Bupati.
Baca Juga: Geger! Pawang Banjir Muncul di Kota Sangatta, Warganet: Diam Menjadi Dukun, Bergerak Mencari Makan
Achmad Husein mengatakan di Desa Pengadegan, Kecamatan Wangon, tercatat sebanyak 487 jiwa dari 144 keluarga terdampak banjir yang mengungsi ke rumah saudara atau tetangga yang tidak terdampak.
"Demikian pula di Desa Rawaheng, Kecamatan Wangon, ada 487 jiwa dari 114 keluarga yang mengungsi ke rumah saudara atau tetangga yang tidak terdampak banjir," katanya.
Menurut dia, kebutuhan makanan untuk korban banjir di seluruh wilayah dipasok dari dapur umum yang berlokasi di Kantor Kecamatan Tambak, Kantor Kecamatan Sumpiuh, Balai Desa Plangkapan, PAUD Al Falah Desa Gebangsari, Balai Desa Karangpetir, serta Banser dan Fatayat Desa Plangkapan.
Sementara di Desa Pengadegan dan Rawaheng, dapur umum dibuka di rumah warga desa setempat.
Terkait dengan stok logistik kebutuhan pokok di gudang posko, Bupati mengatakan berdasarkan data per Selasa (22/3), pukul 07.00 WIB, tersedia beras sebanyak 1,1 ton, minyak goreng 150 liter, mi instan 150 dus, air mineral 40 dus, dan obat-obatan ringan.
Menurut dia, bagi donatur yang ingin memberikan bantuan untuk korban bencana banjir dipersilakan menghubungi BPBD Kabupaten Banyumas.
"Terus terang saja, kebutuhan bantuan saat ini di antaranya berupa logistik kebutuhan pokok, perlengkapan bayi, popok lansia, perlengkapan kebersihan, serta perahu untuk evakuasi dan distribusi," katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga membutuhkan bantuan personel dengan spesifikasi klaster posko, klaster shelter atau penanganan pengungsi dan klaster pendampingan psikososial.
Berita Terkait
-
Berita Kemarin: Banjir Kepung Permukiman Warga, JLF Sepi Pengunjung Imbas Ekonomi Lesu
-
Tornado Dahsyat Landa AS: 7 Tewas, 55 Juta Terancam! Banjir Bandang Mengintai
-
Ditanya Banjir Sampai Sampah saat Halalbihalal ke Megawati, Pramono: Alhamdulillah Bisa Kita Jawab
-
Giant Sea Wall: Solusi Banjir Rob Jakarta atau Proyek Ambisius Tanpa Dana Jelas?
-
Fantastis! Total Kerugian Akibat Banjir Jabodetabek Ternyata Tembus Rp1,7 Triliun
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
Terkini
-
Asal-Usul Penamaan Bulan Syawal, Ternyata Berkaitan dengan Unta
-
Insiden Kekerasan Terhadap Jurnalis di Semarang: Oknum Polisi Minta Maaf
-
BRI Hadirkan Posko BUMN dengan Fasilitas Kesehatan dan Hiburan Saat Arus Balik Lebaran 2025
-
Jurnalis Dipukul dan Diancam Ajudan Kapolri: Kebebasan Pers Terancam di Semarang
-
Arus Balik Lebaran 2025: Baru 50 Persen Pemudik Kembali