SuaraJawaTengah.id - Indonesia tetap menunjukan posisinya sebagai negara bebas aktif. Bahkan, tetap akan mengundang Presiden Vladimir Putin pada acara KTT G20 di Bali.
Diketahui, Presiden AS Joe Biden mengatakan Rusia harus dikeluarkan dari kelompok ekonomi 20 negara (G20) karena invasinya ke Ukraina. Ini setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, dikabarkan ingin menghadiri KTT G20 di Bali, Indonesia, yang tahun ini memimpin forum tersebut.
Dikutip dari BBC Indonesia, Topik itu diangkat Biden selama pertemuannya dengan sejumlah pemimpin dunia di Brussels, Belgia, Kamis waktu setempat (24/3/2022).
"Jawaban saya adalah ya, tergantung pada G20," kata Biden, ketika ditanya apakah Rusia harus dikeluarkan dari grup tersebut.
Baca Juga: Joe Biden Desak Rusia Harus Dikeluarkan dari G20
Biden juga mengatakan jika negara-negara seperti Indonesia dan lainnya tidak setuju dengan dikeluarkannya Rusia, maka dalam pandangannya, Ukraina harus diizinkan untuk menghadiri pertemuan G20 tersebut.
Sebelumnya, pada hari yang sama, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan bahwa membiarkan Presiden Putin duduk satu meja dengan para pemimpin dunia lain adalah "satu langkah yang terlalu jauh".
Mantan Perdana Menteri Inggris, David Cameron, menyerukan kepada pemimpin negara-negara Barat untuk memboikot KTT G20 seandainya Presiden Putin hadir.
Amerika Serikat dan sekutu-sekutu Baratnya dikabarkan sedang menimbang-nimbang apakah Rusia tetap bisa berada dalam kelompok 20 negara terkemuka itu setelah invasi Moskow ke Ukraina, ungkap sumber yang terlibat dalam pembicaraan itu kepada kantor berita Reuters.
AS berargumen dengan adanya serbuan ke Ukraina, maka lembaga-lembaga internasional tidak bisa bertindak sebagaimana biasanya.
Baca Juga: Bank Sentral Eropa Pertimbangkan Borong Obligasi Antisipasi Perang Ukraina Semakin Parah
Tetapi setiap upaya untuk mengeluarkan Rusia kemungkinan akan diveto oleh sesama anggota lain dalam kelompok tersebut, dan ini justru berisiko membuat beberapa negara tidak mau mengikuti rangkaian pertemuan G20, ungkap sumber itu lagi.
Berita Terkait
-
Fedi Nuril Dituduh Antek CIA, Grok Pasang Badan: Tidak Ada Bukti!
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Ancaman Trump Bayangi Perundingan Nuklir AS-Iran di Oman
-
Uni Eropa Incar Pasar Indonesia di Tengah Tantangan Tarif Amerika Serikat
-
Puluhan Visa Mahasiswa Dicabut AS di Tengah Gelombang Aksi Bela Palestina
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
10 April 2025, Saatnya Pemegang Saham Dapat Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI
-
Mudik Lebaran 2025: Pertamax Jadi Andalan Pemudik, Konsumsi Naik 77 Persen
-
Jawa Tengah Ketiban Durian Runtuh! Gubernur Luthfi Gandeng DPR RI untuk Kucuran Dana Pusat
-
Perajin Mutiara Asal Lombok Go International, Bukti Komitmen BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Atas Karya Lokal
-
Rahasia Umbul Leses Boyolali: Kisah Pengantin Terkutuk Jadi Pohon Raksasa!