Ketika itu, Sarekat Kere ditakuti kolonial yang berada di Indonesia. Sebab, Sarekat Kere melawan tindakan-tindakan yang tidak adil dari golongan the have (Eropa).
"Ketika itu Eropa menguasai ekonomi Indonesia," terang Dewi.
Menurutnya, saat itu Sarekat Kere berjuang untuk kemajuan kehidupan kaum miskin khususnya yang tidak mempunyai harta.
Sarekat Kere beranggotakan dari Bumiputera (Indonesia) dan Cina dengan satu syarat tak mempunyai harta. Orang kaya hanya boleh sebagai donatur.
"Mereka para orang kaya tidak punya suara dan pengaruh di Sarekat Kere," tuturnya.
Dewi menduga, dulunya Kantor Sarekat Kere berada di Gedung Sarekat Islam Semarang. Sementara pembentukan Sarekat Kere di rumah Partoatmodjo yang juga anggota Sarekat Islam.
Hingga akhirnya pada tahun 1925, terjadi pemogokan Buruh di Pelabuhan Semarang. Pemerintah kolonial memberlakukan pasal 161 yang berisi bahwa pemerintah dapat menindak dan memenjarakan siapa saja yang dianggap merusak stabilitas pemerintahan kolonial.
Semenjak itu, banyak anggota Sarekat Kere yang ditangkap bahkan diasingkan karena dianggap berbahaya bagi kolonial.
Dewi mengungkapkan, kegiatan Sarekat Kere sering berlawanan dengan kebijakan kolonial. Sehingga, banyak pemimpin Sarekat yang ditangkap, dipenjara, dan diasingkan. Imbasnya, periode itu merupakan masa redup gelora perserikatan pada era kolonial.
"Karena banyak anggota sarekat yang di tangkap perlahan persarekatan seperti SI dan SE tak semasif sebelumnya," imbuh Dewi.
Kontributor : Aninda Putri Kartika
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Danantara dan BP BUMN Hadirkan 1.000 Relawan, Tegaskan Peran BUMN Hadir di Wilayah Terdampak
-
Turunkan Bantuan ke Sumatera, BRI Juga akan Perbaiki dan Renovasi Sekolah
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan