"Meski akhirnya dipasang kembali, namun kami sangat menyayangkannya, kenapa hanya karena Pemerintah Kota Semarang menggelar acara papan penanda gedung ini dilepas," katanya.
Ditambahkannya, masyarakat di sekitar Gedung SI perlahan mulai ikut menjaga bangunan bersejarah tersebut, bahkan warga sekitar ikut merawat semampunya.
"Kalau pas ada kerja bakti, warga juga sering bersihin sekitar bangunan biar gak terbengkalai lagi seperti dulu," tambahnya.
Berdasarkan arsip Kemendikbud Jawa Tengah, bangunan SI didirikan oleh Semaun seorang aktivis pergerakan yang juga ketua PKI pada 1919.
Gedung SI juga disebut Gedung Rakyat Indonesia yang dibangun di atas tanah wakaf milik keturunan Taspirin yang juga salah satu anggota SI.
Pembangunan bangunan gedung didapatkan dari swadaya masyarakat berupa uang dan bahan bangunan. Tujuan didirikannya bangunan untuk sekolah rakyat (SR) pada siang hari dan rapat umum untuk SI pada malam hari.
Pada 1921 sekitar bulan Oktober dan November SI school diumumkan oleh Tan Malaka secara nasional melalui majalah "Soeara Rakjat".
SI school mendirikan sekolah rakyat sebagai sekolah tandingan yang diperuntukan kaum proletar atau kaum miskin. Kaum miskin tersebut juga membentuk perkumpulan yang disebut dengan Sarekat Kere.
Perang Dunia I
Sementara itu, Sejarawan Universitas Diponegoro Semarang Dewi Yuliati mengatakan, tidak meneliti Sarekat Kere secara khusus.
Tapi sumber koran-koran lama yang terbit selepas Perang Dunia I, Sarekat Kere memang ada.Sarekat ini merupakan perkumpulan orang-orang miskin di Kota Semarang.
Mengingat selepas Perang Dunia I, terjadi inflasi yang sangat tinggi, sedangkan upah pekerja atau buruh bahkan tunjangan-tunjangan juga dihapus.
"Oleh karena itu terjadilah proses pemiskinan rakyat bumiputera yang upahnya sangat rendah," ungkap Dewi.
Sarekat Kere dibentuk di Semarang pada 1 Februari 1919 di tengah suasana pergerakan nasional sedang menggelora.
Sarekat Kere dibentuk untuk menyatukan kaum kere agar dapat saling membantu melalui pembentukan perserikatan. Tak main-main, Sarekat Kere juga memberikan bantuan hukum bagi orang kere yang terlibat kasus hukum.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Danantara dan BP BUMN Hadirkan 1.000 Relawan, Tegaskan Peran BUMN Hadir di Wilayah Terdampak
-
Turunkan Bantuan ke Sumatera, BRI Juga akan Perbaiki dan Renovasi Sekolah
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan