Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 05 April 2022 | 08:30 WIB
Ilustrasi puasa Ramadan. Dokter spesialis paru mengatakan bulan Ramadhan merupakan momentum yang tepat bagi seorang perokok untuk belajar berhenti merokok (Shutterstock)

SuaraJawaTengah.id - Dokter spesialis paru dr. Wisuda Moniqa Silviyana, Sp.P mengatakan bulan Ramadhan merupakan momentum yang tepat bagi seorang perokok untuk belajar berhenti merokok.

Sebab seorang muslim tidak hanya menahan lapar dan dahaga, juga tidak boleh merokok selama menjalankan puasa.  

"Momen puasa Ramadhan ini sangat efektif jika dipergunakan sebagai kesempatan untuk belajar berhenti merokok," kata Wisuda dikutip dari ANTARA di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (4/4/2022).

Terkait hal tersebut, tambahnya, tekad yang kuat serta keinginan untuk menghentikan kebiasaan merokok juga diperlukan.

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Subuh untuk Wilayah Yogyakarta dan Sekitarnya 5 April 2022, Dilengkapi Bacaan Niat Puasa Ramadhan

"Karena jika di dalam diri seorang perokok belum ada keinginan berhenti tentu saja akan sulit tercapai kondisi berhenti merokok tersebut," katanya.

Dokter yang praktik di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto itu menjelaskan bahwa ketika seseorang berpuasa maka selain menahan haus dan lapar juga otomatis tidak merokok.

"Seorang perokok yang sedang puasa mau tidak mau akan stop merokok saat berpuasa. Ini menyebabkan berkurangnya kebiasaan merokok sehingga berdampak pula kepada kesehatan paru perokok," katanya.

Kondisi tersebut, kata dia, perlu dipertahankan bukan hanya saat bulan Ramadhan namun juga sepanjang tahun dan secara jangka panjang.

"Dengan belajar tidak merokok saat berpuasa diharapkan akan jadi kebiasaan yang bisa dipertahankan untuk jangka panjang, hal ini sangat penting demi menjaga kesehatan paru-paru," katanya.

Baca Juga: Jadwal Imsak Kota Solok Hari Ini, Selasa 5 April 2022 Plus Niat Puasa Ramadhan

Sementara itu, dokter Moniqa juga mengingatkan mengenai pentingnya meningkatkan imunitas dan mencegah terinfeksi COVID-19 selama bulan Ramadhan.

"Salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka. Perhatikan komposisi karbohidrat, protein, dan serat dalam porsi makan saat sahur dan berbuka," katanya.

Selain itu, dia menambahkan masyarakat juga perlu menghindari makanan yang banyak lemak dan terlalu manis karena bisa menyebabkan rasa cepat lapar dan kadar gula yang tidak stabil dalam darah.

"Jaga kecukupan cairan tubuh, jangan lewatkan waktu makan sahur dan tetap beraktivitas atau olah raga ringan agar metabolisme tubuh tetap terjaga baik, atur pola istirahat yang cukup," katanya.

Yang juga tidak kalah penting, tambahnya, adalah tetap melakukan protokol kesehatan guna mencegah penularan infeksi dan sudah menjalani vaksin lengkap.

Load More