Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 12 April 2022 | 21:49 WIB
Puluhan Pekerja IX menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung BPN Kabupaten Semarang, menolak pembangunan kampus Polimarin, Selasa (12/4/2022). [Suara.com/Anin Kartika]

SuaraJawaTengah.id - Federasi Serikat Pekerja Perkebunan PT Perkebunan Nusantara IX (FSP Bun IX) mengadakan aksi unjukrasa di kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Semarang.

Mereka menolak pembangunan kampus Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin) di wilayah Kebun Ngobo Desa Wringinputih Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. 

Ketua FSP Bun IX, Susmono mengatakan pekerja melakukan penolakan pembangunan kampus Polimarin tersebut karena akan berdampak terhadap mata pencaharian mereka. 

"Selain itu, kampus tersebut tidak cocok dibangun di Kabupaten Semarang, lebih baik dibangun di Kebun Siluwok Batang yang dekat laut dan terintegrasi dengan Proyek Strategis Nasional atau PSN," ungkap Susmono, Selasa (12/04/22).

Baca Juga: Ramadhan ke-10, Ini Jadwal Azan Magrib Waktu Buka Puasa di Kota Semarang

Susmono menegaskan bahwa hasil dari Kebun Ngobo sangat produktif.

 "Kita itu dari hasil penilaian menjadi yang terbaik di PTPN IX dan nomor lima terbaik secara nasional. Jadi, dari pada mengorbankan lahan produktif lebih baik kampus Polimarin dibangun di Batang, disini per hektare bisa menghasilkan 1.800 karet," paparnya. 

Dia mengungkapkan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan kampus Polimarin seluas 30,80 hektare.

"Kami tegaskan bahwa FSP Bun IX tidak menolak pemerataan pendidikan. Tapi kami minta itu dilakukan dengan hati nurani, memertimbangkan semua hal, luluhkan ego agar hasil yang diperoleh juga baik dan maksimal," kata Susmono. 

Diakuinya, dengan menggunakan lahan Kebun Ngobo, akan mengganggu unit bisnis PTPN IX. Karena sebelumnya, lahan seluas 3.100 hektare di Kebun Siluwok telah alih fungsi menjadi kawasan PSN. 

Baca Juga: Masjid Kauman Semarang Dipadati Ratusan Jemaah Setiap Ramadhan yang Mengikuti Semaan Alquran

Susmono menuturkan , awalnya penunjukan Kebun Ngobo sebagai rencana kampus Polimarin tidak masalah.

Saat itu, diusulkan lahan di Kebun Ngobo, Kebun Siluwok Batang, Kebun Balong Jepara, dan Kebun Merbuh Kendal.

"Kebun Ngobo saat itu yang direkomendasikan. Namun masalah muncul saat tahun 2020, Kebun Siluwok menjadi lokasi PSN sehingga lahan karet berkurang drastis," paparnya. 

Karena ada PSN tersebut, lahan PTPN sudah berkurang luasnya secara signifikan.

"Jadi kalau sekarang ada pembangunan kampus, lahan perkebunan akan berkurang lagi. Berkurangnya lahan juga berdampak bagi pekerja, baik dari sektor keamanan, pemeliharaan, dan tenaga panen," kata Susmono. 

Susmono menyampaikan aksi dilakukan di kantor BPN karena ada informasi akan dilakukan pelepasan hak atas tanah dan pemberian ganti rugi. 

"Kami meminta manajemen untuk melakukan negosiasi. Jika tuntutan tidak dipenuhi kami akan melakukan aksi mogok kerja," tegasnya. 

Kontributor : Aninda Putri Kartika

Load More