Budi Arista Romadhoni
Selasa, 26 April 2022 | 15:10 WIB
Rambu peringatan daerah rawan longsor di Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Magelang. [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

Berdasarkan laporan BPBD Magelang, selama Januari hingga Desember 2020 terjadi 428 kejadian bencana di seluruh wilayah. Sebanyak 79 persen kejadian merupakan bencana hidrometeorologi.  

Mayoritas bencana tanah longsor (54 persen), diikuti angin kencang (24 persen), dan banjir (1 persen).

“Saat ini curah hujan cukup tinggi. Kami khawatir nanti terjadi tanah longsor di sekitaran jalan tembus Blabak-Boyolali atau Magelang-Boyolali,” kata Marpomo, Kepala Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan.

Tahun lalu, sedikitnya 2 kali jalur Magelang-Selo terputus akibat longsor. Material tanah menutupi badan jalan sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.

Biasanya durasi jalan terputus longsor tidak lama. Setelah tanah dibersihkan dan dirasa aman, jalan dapat kembali dilewati.

“Mengantisipasi hal ini, Bina Marga atau BPBD bersinergi saat ada longsor. Kami informasikan kepada BPBD untuk mengondisikan jalan. Tapi kalau hanya (longsor) kecil-kecil, masyarakat setempat bisa kerjasama,” kata Marpomo.

Minim Rambu

Pemudik rata-rata tidak begitu hafal kondisi dan hambatan jalan yang mungkin ditemui. Menurut Marpomo, jumlah rambu peringatan rawan longsor di kawasan ini masih minim.

“Belum memadai (rambu). Saya berharap karena ini jalan alternatif yang memang bisa kompas sekali (jalan pintas) menuju Solo. Kami berharap dalam waktu dekat dipasang rambu-rambu saja dulu.”

Baca Juga: Puncak Keberangkatan Pemudik Di Stasiun Pasar Senen Diprediksi Mulai Rabu Besok

Berdasarkan pantauan kami, di jalur Blabak-Wonolelo hanya ada spanduk dan banner rambu peringatan longsor. Penerangan jalan juga masih minim, terutama di jalur yang melintasi hutan.

“Kemarin untuk lampu-lampu sebagian sudah dibenahi. Untuk wilayah Desa Wonolelo yang dipasangi lampu (jalan) baru 2 titik. Jadi yang dusun-dusun belum dipasang,” ujar Marpomo.

Kapolres Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengatakan, jalur alternatif mudik yang rawan longsor berada di wilayah Kecamatan Pakis, Tegalrejo dan Sawangan.

Polres telah menyiapkan jalur alternatif jika jalan Magelang-Boyolali tertutup longsor. “Kami siapkan jalur alternatif jika terjadi longsor. Kami buka jalur yang mengarah bisa ke Candimulyo, sehingga menghubungkan ke jalur yang lainnya.”

Terkait rambu dan penunjuk arah, Polres Magelang bersama Dinas Perhubungan akan melakukan pemeriksaan dan menambah rambu terutama di jalur alterntif.

“Sehingga masyarakat yang akan melaksanakan mudik atau arus balik, tidak bingung apabila terjadi bencana longsor. Sehingga mengetahui jalan kemana mereka harus melintasi,” kata AKBP Sajarod Zakun.

Load More