SuaraJawaTengah.id - Wabah penyakit mulut dan kaku (PMK) yang merebak di berbagai wilayah belum mempengaruuhi permintaan susu sapi di Kabupaten Kudus.
Pemilik Pemerahan Susu Sapi Sumber Segar di Desa Garung Lor, Kecamatan Kaliwungu, Zaenal hingga kini masih stabil dan belum terpengaruh dengan informasi wabah PMK yang menyerang sapi dan hewan ternak lainnya.
"Alhamdulillah, permintaan susu sapi masih stabil dan belum terpengaruh dengan informasi adanya penyakit yang menyerang hewan ternak," kata Zaenal Abidin dilansir dari ANTARA, Kamis (12/5/2022).
Untuk produksi susunya juga masih stabil karena setiap hari menghasilkan 180 liter susu dari jumlah sapi perah sebanyak 19 ekor.
Dia, mengakui khawatir dengan informasi penyebaran penyakit mulut dan kuku tersebut, karena bisa berdampak pada produksi susunya.
Sapi yang terserang penyakit secara otomatis akan mempengaruhi tingkat produksi susunya menjadi berkurang.
"Ketika sapi mengalami demam saja, bisa mempengaruhi produksi susunya menjadi berkurang. Terlebih jika terserang PMK tentunya tidak akan bisa berproduksi karena untuk berdiri saja sulit karena menyerang kuku kaki sapi," ujarnya.
Tanpa ada kukunya, sapi tentunya tidak bisa berdiri untuk menopang tubuhnya.
Untuk antisipasi agar tidak masuk ke Kudus, maka untuk sementara dirinya menghentikan pembelian sapi perah yang sebelumnya rutin mendatangkan dari Kabupaten Boyolali.
Baca Juga: Guna Cegah PMK, Warga Diimbau Olah Daging Sapi dengan Tepat, Begini Caranya
"Pembelian sapi menunggu situasinya kondusif dan sesuai petunjuk dari Dinas Pertanian dan Pangan Kudus. Karena selama ini setiap bulan memang ada pengecekan kesehatan sapi," ujarnya.
Kepala Seksi Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Sidi Purnomo mengimbau para peternak untuk sementara menunda pembelian sapi dari luar daerah, terutama dari Jawa Timur.
Hal itu sebagai langkah antisipasi mencegah masuknya sapi terpapar penyakit mulut dan kuku di Kabupaten Kudus, karena nantinya bisa menyebar dan menyulitkan upaya pengobatannya.
"Kalaupun ada sapi bergejala mirip terpapar penyakit mulut dan kuku, maka akan diisolasi dan diberikan pengobatan agar tidak menular ke ternak lainnya," paparnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
BRI Purwodadi Salurkan 1000 Paket Sembako di Grobogan, Sasar Warga Kurang Mampu Desa Pengkol
-
Rafinha Merapat ke PSIS: Strategi Jitu Laskar Mahesa Jenar Perkuat Lini Depan
-
5 Ciri Mobil Bekas yang Sebaiknya Tidak Dibeli Meski Harganya Menggiurkan
-
Tahun Pertama Pimpin Jateng, Rapor Kinerja Ahmad Luthfi Diapresiasi Budayawan
-
Fortuner 2024 vs Pajero 2024? Ini 7 Perbandingan Kedua Mobil Tersebut