"Kami mendengar dari pasangan yang sudah menikah dan menonton acara TV realitas tentang betapa mahalnya membesarkan anak dalam hal biaya pendidikan dan segalanya, dan semua kekhawatiran ini diterjemahkan menjadi lebih sedikit pernikahan dan bayi," kata Lim.
Biaya perumahan juga melonjak. Rata-rata apartemen di Seoul, misalnya, menelan biaya sekitar 19 tahun dari pendapatan rumah tangga tahunan rata-rata Korsel, atau naik dari 11 tahun pada 2017.
Cho So-Young, seorang perawat berusia 32 tahun di CHA yang berencana untuk membekukan telurnya Juli mendatang, juga ingin berada di kondisi finansial yang lebih baik sebelum memiliki anak.
"Jika saya menikah sekarang dan melahirkan, saya tidak bisa memberi bayi saya lingkungan seperti yang saya miliki ketika saya tumbuh dewasa. Saya ingin perumahan yang lebih baik, lingkungan yang lebih baik, dan makanan yang lebih baik untuk dimakan," kata dia.
Baca Juga: (G)I-DLE Umumkan Akan Gelar Tur Dunia Pertamanya, Jakarta Termasuk!
Tetapi bahkan ketika keuangan kurang menjadi pertimbangan, menikah dipandang sebagai prasyarat untuk memiliki anak di Korsel. Hanya 2 persen dari kelahiran di Korsel terjadi di luar nikah dibandingkan dengan rata-rata 41 persen di negara-negara OECD.
Faktanya, sementara perempuan lajang Korsel dapat membekukan sel telur mereka, mereka tidak dapat secara legal menerima donasi sperma dan melakukan penanaman embrio kecuali menikah.
Ini adalah masalah yang disorot oleh Sayuri Fujita, seorang selebriti Jepang dan ibu tunggal berbasis di Korsel yang harus kembali ke Jepang untuk donor sperma.
Menurut profesor studi kesejahteraan sosial di Seoul’s Women University Jung Jae-hoon, kebiasaan itu perlu diubah.
Ia mencatat pernikahan di Korsel turun rekor terendah 192.500 tahun lalu, atau menurun sekitar 40 persen dari satu dekade sebelumnya.
Baca Juga: A Special Lady: Selalu Ada Halangan untuk Niat Baik yang akan Dilakukan
Bahkan ketika melihat tingkat pernikahan pada tahun 2019 untuk mengabaikan dampak pandemi, penurunannya masih sangat besar yaitu 27 persen.
Berita Terkait
-
3 Pencapaian Indonesia yang Bisa Bikin Malu Korea Selatan di AFC U-17, Pernah Kepikiran?
-
Megawati Hangestri akan Tinggalkan Red Sparks, Pulang Demi Rawat Sang Ibu
-
Intip Harta Kekayaan BoA yang Siaran Langsung Sambil Mabuk
-
Geger Korea Selatan: Pemilu Presiden Dadakan Digelar 3 Juni Usai Yoon Suk-yeol Lengser!
-
3 Warga Indonesia Diberi Hadiah Status Penduduk Tetap di Korea Selatan, Siapa Saja Mereka?
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
THR Lebaran 2025 Jadi Mimpi Buruk: Ratusan Pekerja Jateng Gigit Jari, Sritex Terseret!
-
10 April 2025, Saatnya Pemegang Saham Dapat Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI
-
Mudik Lebaran 2025: Pertamax Jadi Andalan Pemudik, Konsumsi Naik 77 Persen
-
Jawa Tengah Ketiban Durian Runtuh! Gubernur Luthfi Gandeng DPR RI untuk Kucuran Dana Pusat
-
Perajin Mutiara Asal Lombok Go International, Bukti Komitmen BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Atas Karya Lokal