SuaraJawaTengah.id - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di berbagai daerah diantisipasi Pemkab Kudus.
Langkah antisipasi dilakukan dengan melakukan sterilisasi pasar hewan dengan menyemprotkan cairan disinfektan, Sabtu (14/5/2022).
Penyemprotan cairan disinfektan itu mirip saat penanganan wabah Covid-19 yang kini mulai melandai.
Melansir ANTARA, Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Agus Setiawan menjelaskan, sasaran penyemprotan dimulai dari kendaraan pengangkut hewan ternak yang masuk Pasar Hewan Kabupaten Kudus di Jalan Lingkar Kudus di Desa Gulang, Kecamatan Mejobo.
Selain kendaraan pengangkut, hewan ternak juga ikut disemprot.
"Setelah aktivitas jual beli hewan ternak berakhir, penyemprotan dengan cairan disinfektan dilanjutkan di semua areal pasar untuk mencegah kemungkinan terjadinya penyebaran PMK," kata Agus Setiawan didampingi Kasi Peternakan Sidi Purnomo.
Dia mengatakan penyemprotan cairan disinfektan di Pasar Hewan Kudus dimulai sejak Jumat (13/5) hingga dipastikan kondisi di Kabupaten Kudus aman dari penyebaran PMK.
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus juga melakukan pengawasan lalu lintas hewan ternak yang masuk ke Kota Kudus serta pengecekan kesehatan hewan ternak di pasar dengan sasaran pedagang ternak maupun peternak di Kudus.
"Kami juga menjalin komunikasi dengan Kabupaten Rembang karena berbatasan dengan Jawa Timur, untuk memastikan ada tidaknya pedagang dari Kudus yang ikut berjualan di Rembang," ujarnya.
Baca Juga: Pemprov Hentikan Pasokan Ternak dari Jawa Timur dan Aceh, Ini Alasannya
Hasilnya,kata dia, hingga saat ini belum ditemukan adanya hewan ternak yang terserang PMK.
"Kalaupun ada indikasi klinis yang mengarah PMK, silakan dilaporkan kepada kami untuk segera ditindaklanjuti. Langkahnya tentu dilakukan isolasi agar tidak menular ke hewan ternak lainnya," paparnya.
Ia menegaskan bahwa hewan ternak yang terserang PMK tidak akan menular ke manusia. Sedangkan untuk mengonsumsi daging maupun susunya harus dimasak dengan benar, termasuk jika hendak menyimpannya di lemari pendingin.
Dayat, salah satu pedagang kambing mengaku senang adanya penyemprotan mobil pengangkut ternak beserta ternaknya karena bisa mencegah penularan PMK.
"Saya juga khawatir dengan adanya PMK, karena bisa mempengaruhi harga jual hewan ternak di pasaran menjadi turun," ungkap Dayat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Ini Deretan Kesiapan Tol Semarang-Solo Sambut Lonjakan Pengguna Jalan Akhir Tahun
-
UMKM Malessa Tumbuh Pesat, Serap Tenaga Kerja dan Perluas Pasar
-
PKL Semarang Naik Kelas! Kini Punya Manajer Keuangan Canggih di Fitur Aplikasi Bank Raya
-
5 Mobil Bekas Rp50 Jutaan Terbaik 2025: Dari MPV Keluarga Sampai Sedan Nyaman
-
P! Coffee dan BRI Ajak Anak Muda Semarang Lari Bareng, Kenalkan Literasi Finansial