Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 14 Mei 2022 | 20:59 WIB
Dokter hewan dari Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang memeriksa kesehatan ternak sapi saat pemeriksaan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Pasar Hewan Pon Ambarawa, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (12/5/2022). Pemeriksaan kesehatan hewan ternak sebelum diperjualbelikan itu guna mencegah penyebaran PMK pada hewan ternak menyusul temuan 15 kasus PMK di Kabupaten Boyolali yang wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Semarang. [ANTARA FOTO/ Aji Styawan/rwa]

SuaraJawaTengah.id - Jajaran Polda Jawa Tengah terus melakukan langkah intensif guna mengantisipasi penyebaran penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang meyerang hewan ternak sapi.

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi melalui Kabidhumas Kombes Pol M Iqbal Alqudusy memaparkan, kepolisian telah melaksanakan komunikasi, koordinasi, hingga kolaborasi dengan instansi terkait maupun stake holder dalam mengantisipasi penyebaran wabah PMK di wilayah Provinsi Jateng.

Sejumlah langkah yang dilakukan yakni berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Jateng terkait upaya beberapa penanganan, yakni pendataan terhadap lokasi dan jumlah hewan ternak yang terjangkit PMK.

Lalu pembentukan posko penanganan PMK tingkat provinsi bersama Dinas Pertenakan dan kesehatan hewan ternak.

Baca Juga: Awas! 37 Hewan Ternak di Jateng Terkonfirmasi PMK, Ini Sebaran Wilayahnya

"Kemudian membuat Surat Telegram Kapolda ke jajaran dalam rangka penanganan wabah PMK. Melakukan giat pengecekan dan monitoring terhadap lokasi-lokasi peternakan maupun RPH. Serta pemantauan ketat di Pos Lalu-lintas termak dan pasar hewan," kata Iqbal, Sabtu (14/5/2022).

Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Biddokkes Polda Jateng untuk memberikan bantuan obat-obatan seperti disinfektan, AB, analgetik, anti radang, dan vitamin.

"Kepolisian juga membantu penyebaran pamflet, informasi maupun brosur mengenai PMK kepada masyarakat. Serta berkoordinasi dengan Satgas Pangan Polres untuk rekapitulasi populasi sapi, jumlah yang terjangkit, jumlah sapi yang mati dan yang dipotong," ujar dia.

"Pembentukan posko penanganan PMK di Polres jajaran juga dilakukan. Termasuk pelaporan harian tindak lanjut penanganan dan antisipasi penyebaran PMK di wilayah," tegas Iqbal.

Iqbal menambahkan, pihaknya juga terus melakukan langkah-langkah mitigasi, termasuk mengawasi arus perdagangan sapi di wilayah Jawa Tengah.

Baca Juga: Pasca Operasi Ketupat Candi 2022, Personel Polda Jateng Jalani Tes Swab, Ini Hasilnya

"Kami siapkan langkah-langkah antisipasi dengan terkait untuk melakukan langkah-langkah mitigasi, lockdown sampai mitigasi untuk penyembelihan," papar dia.

Load More