Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 24 Mei 2022 | 14:09 WIB
Terminal Petikemas Semarang banjir rob hingga 1 meter. (Antara)

SuaraJawaTengah.id - Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah Hadi Santoso meminta penanganan banjir rob di wilayah Pantura Jateng menjadi prioritas pemerintah.

"Sudah tidak bisa ditunda lagi, sabuk pantai Semarang-Demak sudah mendesak, jangan terlalu lama berdiskusi tentang administrasi status tanah atau lainnya," kata Hadi dikutip dari ANTARA di Semarang, Jateng, Selasa (24/5/2022).

Menurut dia, banjir rob air pasang laut yang melimpas ke daratan Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menjadi alarm bahaya bagi Jateng, terutama wilayah pantura.

"Ini sudah membahayakan masyarakat lokal dan ekonomi nasional karena mengganggu sarana prasarana vital," ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.

Baca Juga: 5 Tips Memperbaiki Rumah Terdampak Banjir, Tidak Perlu Mahal

Hadi mengungkapkan pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak yang juga akan menjadi sabuk pantai terhambat status tanah musnah dalam menentukan besaran tali asih yang akan diberikan pemerintah.

Sebagian besar status tanah pada proyek pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 ruas Kaligawe-Sayung itu, lanjut dia, bersertifikat, tapi kondisinya sudah tidak terlihat karena tergenang rob, sehingga secara regulasi itu harus dimusnahkan dan menjadi tanah negara.

"Proses itu kemarin lama butuh perpres, sekarang perpres katanya sudah keluar, tapi kita belum dapat," katanya.

Ia optimistis jika Jalan Tol Semarang-Demak yang juga akan menjadi sabuk pantai ini selesai, maka akan efektif mengatasi permasalahan banjir rob, tapi nanti harus diikuti dengan perbaikan kondisi tanah agar tidak terus mengalami penurunan permukaan.

"Perbaikan kondisi tanah bisa dilakukan dengan cara pengendalian pengambilan air dalam tanah dan memasukkan air ke dalam tanah melalui biopori, sumur resapan," ujarnya.

Baca Juga: Kampung Ujung Laut Terendam Banjir Rob, Ganjar Pastikan Pembuatan Tanggul Selesai Hari Ini

Banjir rob atau air pasang yang melimpas ke daratan dengan ketinggian dua meter lebih melanda kawasan pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (23/5/2022), khususnya kawasan Pelabuhan Tanjung Emas.

Ribuan pekerja dari sejumlah pabrik yang berada di kawasan industri Pelabuhan Tanjung Emas menyelamatkan diri dari peristiwa tersebut.

Selain sepeda motor dan mobil, ribuan unit mesin jahit serta mesin produksi pada sejumlah pabrik juga terendam banjir rob.

Puluhan kontainer atau peti kemas yang berada di Pelabuhan Tanjung Emas juga tampak terendam banjir rob yang terjadi bersamaan dengan gelombang tinggi, serta diperparah dengan jebolnya tanggul laut di kawasan pelabuhan.

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Retno Widyaningsih menyebut banjir rob dan gelombang tinggi yang terjadi akibat siklus akhir bulan setelah purnama dan Bumi dengan Bulan dalam posisi terdekat.

Fenomena alam ini juga melanda kawasan pesisir di Kabupaten Rembang, Pati, Demak, Pekalongan hingga Tegal.

Load More