SuaraJawaTengah.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming memang dikenal aktif merespon segala keluhan masyarakat di media sosial.
Baru-baru ini ada seorang warganet yang mengeluhkan aturan pakaian ketika memasuki sebuah kantor pemerintahan di Kota Surakarta.
"Tadi pagi ke Kelurahan Sriwedari Laweyan, Solo. Namun dilarang masuk hanya karena saya celana pendek. Padahal saya pakai sepatu dan jaket karena selesai olahraga, apakah ini juga perda dari walikota solo? @kabartimlo @PEMKOT_SOLO," tulis warganet melalui akun @anwarmusta**.
Keluhan warganet itu rupanya langsung mendapat respon dari Gibran Rakabuming. Putra sulung Presiden Jokowi itu kemudian meminta maaf atas kejadian tak yang menimpa masyarakatnya tersebut.
"Saya minta maaf pak. Lewat saya langsung aja pak biar gak ribet. Ada yg bisa kami bantu?," balas Gibran Rakabuming melalui akun twitternya.
Namun tanggapan bapak dua anak itu mengenai persoalan tersebut justru mematik amarah publik. Hal itu lantaran Gibran Rakabuming dianggap melanggar aturan soal tata cara berpakaian saat mengunjungi kantor pemerintahan.
"Rasah nggawe aturan dewe bos, aturan berpakaian rapi (celana panjang) yo diikuti, ojo rumongso wali kota terus sak penakmu dewe nggawe statement," kata akun @txtfrom**.
"Iki menurutku ya mas, menurutku lho iki.
yo sorry nek misal salah. Rak patut wae sih mlebu instansi opo wae nganggo kathok cendak, walaupun bersepatu," imbuh akun @xdjoh**.
"Bukannya itu sudah budayanya wong Solo untuk berpakaian rapi dan pakai celana panjang saat ke kantor entah kantor apapun itu selama terkait instansi pemerintahan. Dan itu jauh sebelum walkot Gibran sudah begitu adanya," cetus akun @Wohing**.
Baca Juga: Jokowi Enggan Tanggapi Kinerja Putranya Sebagai Wali Kota Surakarta
"Ayo mas, wong Solo seng terkenal sopan, rapi, ramah tamah. Kudu diterapkan seng pas," beber akun @KhoirilKho**.
Mengetahui dirinya diamuk beberapa warganet. Gibran pun menjelaskan bahwa ia hanya sebatas ingin membantu masyarakatnya tersebut.
"Saya cuma mau mencoba membantu warga pak," ungkap Gibran Rakabuming.
Sementara itu mengenai persoalan yang sedang ramai diperbincangkan. Pihak Kecamatan Laweyan memberikan klarifikasi tertulis.
"Terima kasih informasinya. Mohon maaf sebelumnya, telah kami koordinasi dengan Keluhan Sriwedari atas informasi tersebut. Bahwa untuk di lingkungan pemerintahan, terdapat peraturan pelayanan. Bahwa etika orang bertamu ke kantor harus berpakaian yang sopan. Semoga dimaklumi," bunyi klarifikasi tertulis Kecamatan Laweyan.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025