SuaraJawaTengah.id - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi terus bergerak cepat dalam melakukan evaluasi penanganan banjir dan rob di wilayah ibu kota provinsi Jawa Tengah.
Terbaru, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu pun menggelar pertemuan perwakilan Dewan Air Belanda beberapa waktu lalu.
Pertemuan tersebut dilakukan untuk menjajaki kemungkinan kembalinya Belanda terlibat dalam upaya evaluasi yang dilakukan.
Untuk melakukan diskusi awal, Pemerintah Belanda sendiri mengirimkan tim program Blue Deal yang terdiri dari perwakilan Otoritas Air Belanda serta Kementerian Luar Negeri Belanda dan Infrastruktur dan Pengelolaan Air.
Diharapkan melalui penjajakan awal yang dilakukan, akan ada skema kerja sama terbaik yang dapat disepakati untuk mempercepat evaluasi penanganan banjir dan rob di Kota Semarang.
Hendi mengungkapkan bahwa ada dua skema yang dijajaki dalam rencana kerja sama Pemerintah Kota Semarang dengan Belanda, yaitu antara pengelolaan pompa secara langsung, atau transfer knowledge.
"Bentuk yang pertama adalah bantuan pengelolaan pompa penyedot banjir. Sedangkan bantuan yang kedua, adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui transfer pengetahuan tentang pengendalian banjir," kata Hendi dari keterangan tertulis di Semarang pada Rabu (8/6/2022).
Lebih lanjut dirinya menjelaskan jika kerja sama dengan Pemerintah Belanda melalui program Blue Deal juga dijajaki sampai 31 Desember 2027, atau bahkan dapat diperpanjang hingga 31 Desember 2030.
"Penanggulangan banjir dan rob menjadi salah satu prioritas pembangunan yang terus dilakukan oleh Pemerintah kota Semarang. Maka pertemuan dengan perwakilan Belanda ini terus kita jajaki, semoga kebermanfaatannya besar untuk kota Semarang," tegas Wali Kota Semarang tersebut.
Baca Juga: BRIN: Banjir Rob Ekstrem di Semarang Dipicu Angin Kencang di Laut
Di sisi lain, Hendi juga menyebutkan jika komunikasi dengan perwakilan pemerintah Belanda bukan baru kali ini dilakukan olehnya. Sebelum ini Belanda diungkapkannya juga telah terlibat dalam program 'kaki kering' di Kota Semarang.
Dan pada 26 Agustus 2021 juga telah dilaksanakan kick-off meeting program Develop2Build (D2B) "Semarang Urban Flood Resilience Project".
"Semoga kita bersama-sama dapat segera melakukan program penanggulangan banjir yang paling sesuai dan efektif. Pemerintah Kota, pihak swasta, seluruh elemen masyarakat, hingga sahabat-sahabat dari luar, kita bergerak bersama menuntaskan persoalan banjir dan rob ini," pungkas Hendi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako bagi Masyarakat dalam Program BRI Menanam Grow & Green
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar