SuaraJawaTengah.id - Pembagunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) diharapkan juga menyentuh wilayah terluar kawasan Candi Borobudur. Pembangunan saat ini baru fokus pada 20 desa di Kecamatan Borobudur.
Menurut Ketua BUMDes Desa Ngrajek, Yusuf Wardana, banyak potensi wisata yang belum digarap maksimal di wilayah terluar kawasan Candi Borobudur.
Berdasarkan master plan yang disusun JICA -lembaga donor Jepang yang ikut membiayai pemugaran Candi Borobudur tahun 1973- kawasan cagar budaya meliputi 5 zona pelestarian. Zona terluar berada dalam radius 52,5 kilometer.
Desa Ngrajek masuk dalam zona 4 sebagai fungsi pertahanan cagar budaya. Desa yang berada di zona ini harus tetap dipertahankan keasliannya karena terdapat beberapa situs bersejarah.
Jarak Desa Ngrajek ke Candi Borobudur sekitar 5 kilometer. Dari Candi Mendut bahkan lebih dekat lagi hanya 1,5 kilometer.
“Sangat ingin (ada pembangunan KSPN) di Desa Ngrajek. Kadang kami merasa iri. Saat ini yang digenjot itu pembangunan di wilayah Borobudur saja,” kata Yusuf Wardana kepada SuaraJawaTengah.id, Rabu (8/6/2022).
Desa Ngrajek menggarap ragam wisata berbasis air dan perikanan. Sekitar tahun 1962 nama Ngrajek pernah moncer sebagai pusat pembenihan ikan air tawar.
Dengan debit air bersih 54 liter per detik yang memancar dari mata air Udal dan Combrang, Desa Ngrajek menjadi surga budidaya ikan. Desa ini dulu pernah rutin menerima wisatawan live in yang mempelajari budidaya ikan.
Wisata yang digarap warga Desa Ngrajek saat ini adalah pasar jajajan pagi, Lepen Shumong. Sekitar 30 pedagang berjualan di pasar tepi jalan yang bersisian dengan saluran irigasi.
Baca Juga: Anya Geraldine Singgung Harga Tiket Mahal Masuk Candi Borobudur, Netizen: Wow Jleb
Omzet para pedagang di pasar Lepen Shumong rata-rata Rp500 ribu per hari. Sementara ini paar hanya buka pada Minggu pagi.
Perputaran uang dari jual-beli di Pasar Lepen Shumong sekitar Rp15 juta per minggu.
"Target sekali event kalau situasi sudah normal sekitar 1.000 orang. Sekarang masih dalam tahap pengembangan," kata Rohmad Abadi, Ketua Pengelola Pasar Lepen Shumong.
Sebagai upaya meningkatkan layanan, pengelola sedang mengupayakan menyiapkan lahan parkir yang lebih luas, kamar mandi, dan fasilitas lainnya. Biaya perluasan area pasar ditanggung swadaya warga.
Desa Ngrajek berharap KSPN membantu Desa Ngrajek mendirikan balai ekonomi desa (balkondes) sebagai tempat transit wisatawan. Dari balkondes, wisatawan bisa memilih destinasi yang disukai.
Menurut Ketua BUMDes Desa Ngrajek, Yusuf Wardana, dana desa hanya dapat digunakan terbatas untuk pengembangan wisata.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC
-
7 Poin Kajian Surat Yasin tentang Ilmu, Adab, dan Cara Beragama menurut Gus Baha
-
7 City Car Bekas Rp50 Jutaan yang Cocok untuk Keluarga Baru di 2025