SuaraJawaTengah.id - Meski sudah terbentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dimotori Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), namun elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra tetap mendominasi.
Hal tersebut tertuang dari hasil survei NEW INDONESIA Research & Consulting yang dilaksanakan pada akhir Mei hingga awal Juni 2022.
"Di tengah terbentuknya KIB dan manuver partai-partai menuju 2024, elektabilitas PDIP dan Gerindra masih belum terkalahkan," kata Direktur Eksekutif NEW INDONESIA Research & Consulting Andreas Nuryono seperti dikutip Antara di Jakarta, Kamis (9/6/2022).
Dari hasil survei, menunjukkan elektabilitas PDIP mencapai 17,7 persen, sedangkan Gerindra sebesar 12,5 persen. Sementara posisi ketiga ditempati PKB dengan elektabilitas 8 persen.
Golkar yang menjadi inisiator KIB hanya meraih elektabilitas 5,8 persen atau kembali tergeser Demokrat yang mendapat 6,2 persen. Kemudian ada PSI 5,5 persen, PKS 5 persen, dan Nasdem 4,4 persen. Sedangkan, dua partai yang tergabung KIB lainnya, yakni PPP 2,5 persen dan PAN 1,8 persen.
"Dibandingkan dengan Golkar, elektabilitas PPP dan PAN mengalami sedikit kenaikan,” katanya.
Dia menjelaskan, jika dikorelasikan dengan Pilpres 2024, tingginya elektabilitas PDIP dan Gerindra menunjukkan poros koalisi yang terbangun untuk mengusung capres-cawapres berpeluang lebih solid dan merebut dukungan luas.
Kemudian, KIB juga menghadapi tantangan karena belum ada tokoh dari internal ketiga parpol yang memiliki elektabilitas cukup tinggi. Pun juga dengan Nasdem yang cenderung lebih memilih mengusung capres-cawapres dari luar partai. Sementara partai-partai lainnya masih belum membicarakan soal koalisi.
Selain partai tersebut, parpol baru dan non-parlemen yang dipilih di antaranya Partai Ummat 1,3 persen, Partai Gelora 1 persen), dan Perindo 0,8 persen.
Sedangkan, Hanura mendapat 0,3 persen, PBB 0,2 persen, dan PKPI serta Berkarya masing-masing 0,1 persen. Sementara, Partai Garuda dan Masyumi Reborn nihil dukungan, sedangkan pilihan partai lainnya 0,9 persen.
"Masih ada 25,9 persen yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab," ucapnya.
Untuk diketahui, survei yang dilakukan NEW INDONESIA Research & Consulting digelar pada 30 Mei-3 Juni 2022 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi.
Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error plus minus 2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC