SuaraJawaTengah.id - Menunda kenaikan harga tiket naik ke struktur Candi Borobudur harus dibarengi dialog pemanfaatan wisata berbasis masyarakat. Mengukur manfaat kawasan wisata super prioritas bagi warga sekitar candi.
Pelaku wisata di kawasan Candi Borobudur menyambut baik penundaan tersebut. Informasi kenaikan harga tiket yang “fantastis” dapat menganggu minat wisatawan berkunjung ke Borobudur.
Sebab hingga kini, Candi Borobudur masih menjadi magnet utama wisatawan datang ke Borobudur. “Kami masih kesulitan menawarkan paket wisata tanpa menjual Candi Borobudur,” kata Kirno Prasojo, Ketua Forum Rembug Kluster Pariwisata Borobudur, Kamis (9/6/2022).
Kirno berharap, rencana kenaikan harga tiket serta pembatasan jumlah pengunjung naik ke area stupa utama Candi Borobudur dilakukan bertahap.
Perlu dialog dengan pelaku usaha wisata di kawasan Candi. “Menentukan langkah itu harus dialog dengan stakeholder. Tadi jelas, Balai Konservasi. Tapi dengan para pelaku ekonomi juga harus diajak," paparnya.
Membatasi jumlah wisatawan naik ke struktur candi, 1.200 orang per hari akan berdampak pada melubernya pengunjung ke desa-desa sekitar kawasan.
Butuh kesiapan menyambut wisatawan, bukan hanya dari segi pembagunan infrastruktur namun juga sumber daya manusia.
“Bertahap, jangan langsung diberlakukan. Ada tahapan sambil menunggu masyarakat siap. Kalau langsung dibatasi sekian, ada yang sudah siap, ada yang belum. Pembatasan itu bertahap. Sambil menyiapkan lingkungan. Saya kira lebih baik," ujar dia.
Pembangunan fisik Borobudur melalui program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), menurut Kirno belum menyentuh pembangunan mental para pelaku usaha.
Gebyar di sekitar kompleks Candi Borobudur baru sebatas memperbaiki jalan, membangun drainase, dan menambah lampu, namun belum sampai mengubah cara pikir warga sebagai tuan rumah kawasan wisata prioritas.
“Contoh kasus: Dari PUPR kan ada sekitar 300 lebih homestay yang sudah dibuatkan. Itu belum mencapai 50 persen yang sudah siap. Baru dibuatkan secara fisik, tapi SDM-nya belum," ucapnya.
Musim libur Lebaran kemarin menjadi uji coba kesiapan warga menerima tamu yang membludak. Banyak pengunjung wisata yang mengaku tidak kebagian tempat menginap, sedangkan disisi lain banyak home stay mengeluh tidak kebagian tamu.
Manajemen reservasi dan keterisian home stay, mulai bisa dikelola lebih baik oleh mereka yang tergabung dalam wadah Kampung Home Stay Borobudur.
“Masih banyak pemilik home stay tidak menyediakan kamar untuk tamu pada musim Lebaran kemarin. Alasannya mau dipakai untuk keluarga yang mudik. Kalau sudah bisnis kan tidak bisa seperti itu. Soal mind set, itu yang harus kita siapkan," tambahnya.
Menurut Ketua Forum Daya Tarik Wisata (DTW) Kabupaten Magelang, Edwar Alfian, pemerintah perlu melakukan kajian sosial sebagai dasar menetapkan tarif tiket.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
7 Tempat Wisata Rembang Viral dan Hits Ini Siap Jadi Favorit Libur Akhir Tahun 2025
-
Kampung Natal Saloka 2025: Perayaan Nataru Penuh Kearifan Lokal dan Rekor Dunia!
-
PT Semen Gresik Kucurkan Rp1,05 Miliar untuk Pembangunan Infrastruktur Jalan Enam Desa
-
BRI Konsisten Salurkan Bantuan dan Trauma Healing bagi Anak-Anak Korban Bencana di Sumatera
-
Toyota Rush vs Daihatsu Terios, 7 Fakta Penting yang Bikin Banyak Orang Salah Pilih