Ditilik dari biaya produksi, penggunaan bahan HDPE lebih hemat 50 persen dibanding dengan menggunakan bahan kayu. Pemakaian kayu untuk kapal nelayan biasanya membutuhkan biaya material sekitar Rp 25 juta, jika memakai bahan HDPE biayanya sekitar Rp 15 juta.
Kemudian soal bobot, kapal nelayan berbahan kayu beratnya sekitar 2-3 ton sedangkan HDPE kurang dari 1 ton atau hanya 750 kg. Dari sisi waktu pembuatannya, pemanfaatan bahan HDPE memerlukan waktu yang relatif singkat dan untuk setiap design bisa dilakukan pencetakan ulang, sehingga memudahkan perajin kapal nelayan.
"Yang menjadi kesulitan kami saat ini adalah alat potong yang harus memakai Router Cnc karena material bahan HDPE kita belum penggalaman. Saat ini kita menggunakan cara manual dan sedikit membutuhkan waktu dan harus berhati-hati karena pemotongan harus sesuai ukuran yang diinginkan," ungkap Ridwan.
Penelitian yang juga dipakai menjadi media pembelajaran berbasis proyek (PBL) untuk mewadahi kegiatan magang mahasiswa ini menggandeng perusahaan asal Bekasi Jawa Barat yang juga berupaya mengembangkan kapal berbahan HDPE yang ramah lingkungan.
Dengan adanya badan usaha selaku mitra, akan memudahkan pemasaran produk, “Tujuan utama penelitian adalah meminimalisir penggunaan bahan dasar kayu, menyediakan bahan yang lebih murah, ekonomis dan layak laut. Manfaat lainnya adalah terpenuhinya link and match dengan dunia industri bersama kampus.”
Diketahui tim program penelitian yang kegiatannnya berlangsung November 2021 sampai November 2022 adalah Dr Mohd Ridwan; Samuel FK ST MM; Indro Dwi Cahyono ST MT, Adi Kurniawan Yusim ST MT; Sulaiman AT MT; Noviarianto S.T Meng; Dr Sunarso Sugeng AT MT; Dr Seno Darmanto ST MT; serta 6 mahasiswa Program Studi (Prodi) D4 Teknologi Rekayasa Konstruksi Perkapalan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota