SuaraJawaTengah.id - Wilayah Jateng bagian selatan khususnya Kabupaten Cilacap dan Banyumas masih berpotensi terjadi hujan pada bulan Juni.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo yang dikutip dari ANTARA.
"Faktor pemicunya, antara lain indeks enso Nino 3.4 tercatat minus 0,53. Nilai tersebut masih berpengaruh signifikan terhadap adanya peningkatan curah hujan di Indonesia," katanya di Cilacap, Senin (14/6/2022).
Selain itu, kata dia, ada aktivitas gelombang Kelvin yang aktif di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Timur serta beberapa daerah lain di Indonesia yang dapat mempengaruhi peningkatan curah hujan.
Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Potensi Banjir Rob di Nusa Tenggara Timur
Menurut dia, anomali suhu muka laut juga masih positif 1-3 derajat celcius sehingga masih ada potensi penguapan atau penambahan massa uap air di Samudra Hindia selatan Jawa.
Teguh mengatakan secara umum, curah hujan pada bulan Juni 2022 di Cilacap dan sekitarnya diprakirakan berkisar 51-200 milimeter yang masuk kategori rendah hingga menengah.
Disinggung mengenai kemungkinan awal musim kemarau di wilayah Cilacap dan Banyumas mundur, dia mengatakan hal itu belum bisa dipastikan saat sekarang meskipun masih sering turun hujan.
"Untuk awal kemarau mundur atau tidak, bisa dilihat dari evaluasi curah hujannya nanti. Bila dalam satu dasarian (10 harian) curah hujannya masih lebih dari 50 milimeter, maka bisa dikatakan yang diprakirakan memasuki awal musim akan mundur," katanya.
Terkait dengan hal itu, Teguh mengatakan hingga saat ini pihaknya masih memprakirakan awal musim kemarau di Cilacap akan berlangsung pada dasarian ketiga bulan Juni 2022, sedangkan di Banyumas pada bulan Juli 2022.
Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob di Pesisir NTT, Pulau Timor Hingga Lembata
Berita Terkait
-
Gempa Magnitudo 6,8 Mengguncang Papua Nugini, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami di Indonesia
-
H+3 Lebaran: Mayoritas Kota Besar Diguyur Hujan Ringan Hingga Petir
-
Waspada! Cuaca Ekstrem Ancam Mudik Lebaran 2025, Ini Daftar Daerah Rawan
-
Terjadi Musim Pancaroba Selama Periode Lebaran, Pengelola Wisata Diminta Siapkan Mitigasi Bencana
-
Mudik Lebaran 2025, Siap-siap Gelombang Tinggi dan Angin Kencang Ancam Penyeberangan!
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Jumbo Terbaru April 2025, Mulai Rp 2 Jutaan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
-
Bennix Ngakak, RI Tak Punya Duta Besar di AS karena Rosan Roeslani Pindah ke Danantara
-
Drawing Grup Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Bertemu Brasil hingga Ghana?
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
Terkini
-
Semen Gresik dan Pemkab Blora Teken Kerjasama Pengelolaan Sampah Kota Melalui Teknologi RDF
-
10 Tips Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadan
-
7 Pabrik Gula Tua di Jawa Tengah: Ada yang Jadi Museum hingga Wisata Instagramable
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025
-
One Way Lokal di Tol Salatiga-Kalikangkung Dihentikan: Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Terlewati