Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 17 Juni 2022 | 15:36 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi berjalan bersama ketua umum partai politik (parpol) koalisi menuju Istana Negara, Rabu (15/6/2022). [Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden].

SuaraJawaTengah.id - Berbagai elite partai politik (parpol) mulai bergerak dan memanskan mesin menuju pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Namun, tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir justru mengkritik parpol yang tak memiliki kader yang dapat dijadikan kandidat calon presiden (capres).

Pada akhirnya parpol yang tak memiliki kader yang pantas diajukan sebagai capres hanya bisa mencari sosok-sosok lain di luar partainya.

“Repot kalau sebuah partai politik mengantongi nama Capres bukan dari internal partainya sendiri,” ujar gus Nadir melalui Twitter pribadinya @na_dirs, Jumat (17/6/2022).

Baca Juga: Belum Putuskan Kawan Koalisi, Partai Gerindra Tak Miliki Beban Pilih Parpol yang Diinginkan

“Punya duit, punya suporter , punya jaringan tapi nggak punya tokoh,” imbuhnya.

Lantas Gus nadir pun mengkritik apakah parpol-parpol itu tidak memiliki ideologi sendiri karena sampai mengambil kader dari luar partainya.

“Apakah jg  tidak punya ideologi partai?,” ucapnya.

Lebih dari itu, dirinya bahkan menyindir Partai Nasdem yang ingin mengajukan Anies Baswedan sebagai kandidat capres dari partainya. Sedangakan Anies bukanlah kader dari Nasdem.

“Apa tokoh yg diusung itu punya ideologi yang sama dengan (Partai) Nasdem? Anies (Baswedan) misalnya,” tambahnya,

Baca Juga: Ganjar Pranowo Ogah Pusing: Aturan Sudah Jelas, soal Capres Urusan Ketua Umum!

Cuitan Gus Nadir itu tentun langsung mendapat beragam tanggapan dari warganet.

“Tapi Gus, bukankah ini sebuah angin segar di tengah hambatan PT 20%?artinya "orang biasa" di luar partai pun punya kesempatan untuk dicalonkan?,” ujar akun @ce***.

“Sistem politik yang sehat dan murah itu sedikit partai dan PT tinggi supaya nggak tukang kelontong jadi capres. Gak ngerti politik, gak punya track record karir politik, gak punya pengalaman berorganisasi politik tiba-tiba bisa jadi calon legislatif, capres, bikin gaduh aja,” ungkap akun @sai***.

“Kalau Nasdem dukung Anies, itu bertolak belakang dengan platform Partai Nasdem yang menjunjung kebhinekaan dan anti polarisasi agama. Karena  rata-rata pendukung Anies adalah penunggang agama. Jadi blunder buat Nasdem kalau sampai dukung Anies,” kata akun @in***.

Kontributor: Sakti Chiyarul Umam

Load More