SuaraJawaTengah.id - Pengamat Politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menilai tiga bakal calon presiden yang direkomendasikan NasDem, yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Jenderal TNI Andika Perkasa masing-masing menghadapi tantangan yang perlu diatasi sebelum maju Pilpres 2024.
Tantangan yang dihadapi oleh tiga bakal calon presiden hasil rekomendasi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NasDem itu terkait soliditas dukungan, komunikasi politik, dan elektabilitas.
Umam, sebagaimana disampaikan dalam pesan tertulisnya yang diterima di Denpasar, Sabtu, menyampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih perlu meyakinkan pendukungnya di internal NasDem.
"Anies masih punya PR (pekerjaan rumah, red.) besar untuk meyakinkan soliditas pendukungnya di internal NasDem," kata Umam, Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina Sabtu (18/6/2022).
Baca Juga: Sepak Terjang 3 Bakal Capres Nasdem: Satu Jenderal dan Dua Gubernur
Tidak hanya terkait dukungan, Anies juga masih menghadapi problem elektabilitas (tingkat keterpilihan).
"Publik akan menguji seberapa kompetitif level elektabilitas Anies setelah tidak menjadi Gubernur DKI Jakarta pada akhir 2022 ini," ucap dia.
Anies Baswedan, yang resmi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2017, bakal mengakhiri tugasnya pada Oktober 2022.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih terikat pada PDIP sehingga ia membutuhkan dukungan dari petinggi partai, khususnya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Ganjar masih membutuhkan kepastian restu politik Megawati di tengah keropos-nya dukungan elite PDIP pada Ganjar. NasDem sendiri harus bisa mengatur langkah komunikasi politiknya agar tidak dituding sebagai partai pembajak kader dari partai lain," ujar Umam.
Baca Juga: NasDem Usul Ganjar Pranowo sebagai Salah Satu Capres, Ganjarist: NasDem Membaca Suara Publik
Jika komunikasi politik itu tidak dikelola dengan baik oleh NasDem, maka itu dinilai bakal mempengaruhi hubungan NasDem dan PDIP ke depan, kata Umam menambahkan.
Umam lanjut menjelaskan penetapan Jenderal TNI Andika Perkasa, yang saat ini masih aktif sebagai Panglima TNI, juga tidak mudah, karena elektabilitasnya masih rendah.
"Memang, pasca-pencapresan NasDem ini elektabilitas Andika bisa terdongkrak. Namun, basis popularitas-nya yang masih terbatas itu perlu dipantau, khususnya setelah Andika pensiun dari jabatan Panglima TNI," tutur Unam.
Jenderal TNI Andika Perkasa resmi menjabat sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto pada 17 November 2021. Andika memasuki masa pensiun pada 21 Desember 2022, yaitu saat dia berusia 58 tahun.
Terlepas dari penetapan bakal capres oleh NasDem, Umam berharap Panglima TNI tetap mempertahankan netralitas-nya dan menjaga TNI tetap independen.
"Ijtihad (upaya, red.) politik NasDem untuk mencapreskan Andika ini jangan sampai mengganggu konsentrasinya sebagai Panglima TNI yang harus menjaga netralitas dan independensi politik TNI secara kelembagaan," kata A. Khoirul Umam, Direktur Eksekutif Institute of Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic).
Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh saat membacakan hasil Rakernas NasDem di Jakarta, Jumat (17/6) merekomendasikan Anies, Ganjar, dan Andika sebagai tiga bakal calon presiden untuk Pilpres 2024.
"Saya ingatkan, tidak ada yang kurang dari tiga nama ini nilainya sama, kualifikasinya sama. Hanya urutan saja yang berbeda, 1, 2, dan 3," kata Surya Paloh di hadapan ribuan kadernya di JCC Senayan, Jakarta, Jumat.
Ia kepada kader partai menyampaikan pihaknya bakal memilih satu dari tiga bakal calon tersebut.
"Insya Allah kita tetapkan satu waktu dan tempatnya, kita cari hari baik dan bulan baik. Bagi kita, tidak ada satupun hal yang akan membuat mendesak, apapun keputusan kita," kata Surya Paloh ke kader NasDem. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Bahlil Pamer Ridwan Kamil Sudah Bertemu Prabowo dan Jokowi, Pertemuan Pram-Rano dengan Anies Dianggap Biasa Saja
-
Bahlil Santai Tanggapi Pertemuan Pramono-Rano Karno dengan Anies: Bukan Hal Luar Biasa
-
Beberkan Isi Pertemuan di Lebak Bulus, Rano Karno Tawari Anies Jadi Konsultan
-
Bertemu Satu Jam, Pramono Sebut Pertemuan dengan Anies Berlangsung dari Hati ke Hati
-
Respons Ridwan Kamil Soal Pertemuan Anies dengan Pramono-Rano: Saya Tidak Tahu Artinya Apa
Tag
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Dukungan Jokowi dan Prabowo Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas Luthfi-Yasin? Ini Hasil Survei SMRC
-
Semarang Diperkirakan Hujan Ringan, Warga Diminta Tetap Waspada
-
Pentingnya Sanitasi Dasar untuk Kesejahteraan Warga Jawa Tengah
-
Local Media Community 2024 Roadshow Class Purwokerto: Trik Manfaatkan AI Untuk Sumber Pendapatan Baru
-
Produktivitas Sumur Tua Melejit, BUMD Blora Hasilkan 410.000 Liter Minyak!