Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 23 Juni 2022 | 18:53 WIB
Petugas dinas pertanian dan kepolisian mengubur puluhan bangkai kambing yang didiga dibuang di Kali Serang, Tengaran, Kabupaten Semarang, Rabu (22/6/2022). [ANTARA/ HO-Polres Semarang]

SuaraJawaTengah.id - Puluhan bangkai kambing yang ditemukan di aliran Kali Serang di Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, terindikasi terpapar penyakit mulut dan kuku. Hal itu pun dikhawatirkan akan mencemari aliran sungai tersebut.

Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Wigati Sunu, mengatakan, koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup setempat telah dilakukan untuk mengantisipasi pencemaran itu.

Menurut dia, virus di hewan ternak yang mati akibat penyakit mulut dan kuku diperkirakan bisa bertahan hingga 40 hari di dalam air.

"Yang dikhawatirkan kalau sampai mengalir ke lahan pertanian, kalau sampai mencemari rumput yang juga digunakan untuk pakan ternak," kata Wigati dikutip dari ANTARA di Semarang, Kamis (23/6/2022).  

Baca Juga: Puluhan Bangkai Kambing Muncul di Sungai Kabupaten Semarang, Diduga Terjangkit PMK

Ia menuturkan sampel untuk uji klinis dugaan penularan penyakit mulut dan kuku telah diambil dan sedang dalam pemeriksaan oleh laboratorium di Kementerian Kesehatan.

Sementara Kapolres Semarang AKBP Yovan Fatika mengatakan penyelidikan terhadap kasus tersebut terus dilakukan.

Menurut dia, modus pembuangan 97 bangkai kambing ke aliran Kali Serang tersebut sudah diketahui.

Ia menuturkan satu terduga pelaku yang informasinya ikut membantu membuang bangkai ke sungai telah diamankan.

Ia menjelaskan bangkai kambing tersebut diduga dibuang oleh oknum penyedia jasa pengiriman ternak asal Sumatera.

Baca Juga: Kurban di Tengah Wabah PMK, Menteri Agama: Jika Tak Bisa Dilaksanakan Tak Boleh Memaksakan

Bangkai.yang dibuang tersebut, kata dia, diduga mati saat perjalanan dari Sumatera.

"Pelaku yang diamankan ini dimintai tolong untuk membuang bangkai kambing tersebut," katanya.

Saat ini, lanjut dia, masih ada pelaku lain yang diburu, termasuk otak yang memerintahkan pembuangan bangkai tersebut.

Load More