SuaraJawaTengah.id - Warga Dukuh Salak RT 02 RW 11 Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Soufi Assegaf (25) memasang internet atau internet koin untuk warga di kampungnya.
Cukup memasukan koin minimal Rp 500, warga bisa mengakses internet selama 30 menit. Warga juga bisa menambah waktu tapi tetap memasukan uang koin lagi.
Ia memasang internet koin awal tahun 2022 ini, tapi untuk rencana pemasangan itu sudah sejak Desember 2021 lalu.
Soufi pun menceritakan awal mula memasang internet koin di rumahnya. Ia awalnya melihat di kampungnya masih belum terjangkau oleh jaringan internet.
Baca Juga: Empat Trik Atasi Internet Lemot di HP
Apalagi saat masa pandemi Covid-19 dilakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di rumah. Banyak warga yang membutuhkan koneksi internet tanpa boros kuota.
Dengan kondisi seperti itu, ia pun berpikir biar warga itu bisa menikmati akses internet yang murah terus terjangkau dan stabil atau kencang.
"Saya sempat pikir-pikir untuk menyediakan akses internet Wifi koin. Perencanaan itu Desember 2021, baru terlaksana itu sebelum bulan puasa 2022 kemarin. Jadi ini belum lama," ujar Soufi saat berbincang, Senin (27/6/2022).
Sebelum menyediakan internet koin, ia browsing-browsing internet dulu. Cari-cari alat yang dibutuhkan dan beli itu dari Bali dengan harga Rp 3.000.000.
Lalu cari-cari tutorial lewat Youtube agar tahu cara pemakaiannya.
Baca Juga: 4 Cara Atasi Internet Lemot di Ponsel, Yuk Dicoba
"Alatnya belinya online dan dapat dari Bali, saya beli itu Rp 3 juta lebih. Jadi browsing dulu di internet dan cari tutorial di youtube, setelah banyak referensi dan dihitung-hitung biayanya berapa dari Desember 2021 sampai sebelum puasa 2022, akhirnya mantap memasang," ungkap dia.
Soufi menjelaskan, pemakaian alatnya itu tidak pakai password atau kode-kode. Konsepnya itu seperti telpon umum koin zaman dulu, jadi mempermudah pemakaiannya.
Ia pun mengkonsep koin yang bisa dimasukan itu uang koin Rp 500 warna putih. Itu durasi waktunya 30 menit dengan kecepatan 3 Mbps untuk download dan upload.
Kalau koin Rp 1.000 itu buat durasi 1 jam untuk download dan upload.
"Saya tidak mengambil keuntungan yang banyak. Karena ini untuk warga yang membutuhkan, bentuk pengabdian saya juga di lingkungan warga," sambungnya.
Alatnya itu berbentuk box kotak dengan ukuran sekitar 40 x 30 centimeter (cm). Untuk ketebalannya sekitar 25 cm, dan itu sudah termasuk koin akseptornya. Itu untuk mendeteksi koin yang dimasukan, jadi bisa langsung mengetahui koin yang dimasukan itu Rp 500 atau Rp 1.000.
"Alatnya tidak terlalu besar. Orang-orang tua pasti akan tahu cara kerja telpon umum koin, jadi modelnya seperti itu," ucap dia.
Cara pemakaiannya itu dari HP menyambungkan dan mengkoneksikan nama Wife-nya dulu. Terus akan muncul halaman login, kemudian tinggal dipilih masukan koin.
Kalau sudah diklik masuk koin, nanti muncul hitungan mundur 30 detik buat durasi memasukan koin. Kalau sudah memasukan akan muncul total durasi yang didapat sesuai uang yang dimasukan.
"Kalua sudah pencet selesai. Nanti otomatis warga bisa menikmati layanan internet. Kalau ada yang bingung kita pandu," imbuhnya.
Soufi mengatakan, alat internet koin dipasang di halaman rumah biar warga yang ingin memakai lebih mudah. Hampir setiap hari pasti ramai warga di rumahnya yang menikmati akses internet.
Rata-rata satu hari itu sekitar 20 orang, pas malam minggu atau malam hari libur lebih banyak jumlahnya, bisa 30-an orang.
"Pas ramai itu kalau malam, abis salat isya sampai tengah malam. Yang makai mayoritas anak-anak tapi orang tua juga ada, tapi biasanya buat streaming Youtube," jelas dia.
Soufi menambahkan, pas PJJ saat pandemi kemarin banyak yang mengakses untuk belajar dan mengerjakan tugas-tugas.
Jangkauan sinyalnya itu jaraknya sampai sekitar 20 meter dari rumah. Siapa yang mengakses dan berapa lama Itu langsung tercatat otomatis di halaman admin.
"Pernah ada yang memakai sampai 5 jam. Jadi tercatat secara otomatis. Saya sempat tanya kenapa pakai internet koin, karena kalau pakai data di HP itu boros katanya," tuturnya.
Setiap bulan, ia mengisi data itu Rp 150.000 buat 50 giga tapi pemakaiannya tidak sampai habis.
Setiap bulannya, ia rata-rata memperoleh Rp 200.000. Ia sengaja tidak mengambil untung banyak, yang penting warga bisa menikmati akses internet murah.
"Tiap bulan saya mengisi paket data 50 giga, itu Rp 150.000. Para tetangga malah mendukung, malah ada yang minta jaraknya diperluas lagi," pungkas dia.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
-
Jayapura Pasang Starlink di Perbatasan, Sinyal Tembus 150 Mbps
-
Apa Itu Internet of Things? Lengkap dengan Contohnya
-
Heboh! Internet Dibungkam, Mauritius Tanpa Akses Media Sosial Jelang Pemilu
-
Dari Sabang Sampai Merauke, SATRIA-1 Hubungkan Indonesia
-
Cara Cek Sisa Kuota Paket Data XL, Lengkap Kode USSD hingga SMS
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Debat Panas Pilkada Kota Semarang: Iswar Kritik Kebijakan Day Care, Joko Santoso Beri Jawaban Menohok!
-
Kreatif Cari Pendapatan! Yoyok-Joss Usung Strategi Anti Pajak Tinggi di Semarang
-
SING GUYUB FEST 2024: Festival Musik Lintas Generasi di Semarang, Hadirkan GIGI, hingga Musisi Terkenal Lainnya
-
BMKG: Cuaca Semarang Diperkirakan Berawan Tebal, Warga Diminta Tetap Waspada
-
Alokasi Anggaran Sampai Rp750 Juta, Jateng Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis