SuaraJawaTengah.id - Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap Sarjono, menyebut sebagian nelayan Kabupaten Cilacap mulai melaut menangkap ikan meskipun gelombang tinggi masih sering terjadi di laut selatan Jawa Tengah
"Terutama nelayan-nelayan kecil yang perahunya berukuran 1-2 GT (gross tonage) meskipun berangkat pagi dan pulang menjelang siang dengan hasil tangkapan berupa udang rebon, udang jerbung, dan udang krosok berkisar 10-20 kilogram," kata Sarjono dikutip dari ANTARA di Cilacap, Selasa (2/8/2022).
Ia mengakui saat sekarang sudah memasuki musim angin timur yang sebenarnya merupakan masa panen bagi nelayan Cilacap.
Akan tetapi hingga saat sekarang, kata dia, belum banyak ikan yang bermunculan di laut selatan Jawa Tengah karena selain gelombang tinggi, arus laut cukup kencang.
Oleh karena itu sebagian nelayan terutama yang kapalnya berukuran 5-20 GT belum berangkat melaut untuk mencari ikan.
"Kapal-kapal berukuran 5-20 GT biasanya digunakan nelayan untuk mencari ikan layur. Namun, sampai sekarang ikan layur belum muncul kembali, sehingga nelayan penangkap layur belum melaut," katanya.
Sarjono mengakui jika ikan layur sempat muncul di laut selatan Jawa Tengah meskipun belum banyak, namun kembali menghilang akibat arus yang cukup kencang.
Sementara untuk kapal-kapal berukuran di atas 20 GT, kata dia, sebagian besar sudah mulai melaut serta mendapatkan tangkapan berupa ikan tuna, cakalang, cumi-cumi, dan beberapa jenis ikan lainnya meskipun belum banyak.
Ia mengharapkan kondisi cuaca pada puncak musim angin timuran tahun ini segera kondusif, sehingga nelayan Cilacap bisa mendapatkan hasil tangkapan secara maksimal.
Baca Juga: Empat Nelayan Terkatung-katung Tiga Hari di Perairan Bangka, Diselamatkan TNI AL
"Dalam beberapa waktu terakhir cuac kadang kondusif selama tiga hari, selanjutnya kembali tidak bersahabat," katanya.
Disinggung mengenai keikutsertaan nelayan di Kabupaten Cilacap dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan, Sarjono mengatakan hingga saat sekarang sudah lebih dari 5.000 nelayan yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Ada ribuan, mungkin sekarang sudah lebih dari 5.000 nelayan. Kami berharap dengan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan agar nelayan terlindungi," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota
-
Bukan Cuma Sepak Bola! Intip Keseruan dan Kekompakan Jurnalis Semarang di Tiba Tiba Badminton 2025
-
7 Jalur Trek Lari di Purwokerto, Syahdyu untuk Melepas Penat dan Menjaga Kebugaran