SuaraJawaTengah.id - Sebuah kapal dengan nomor lambung 934 bersandar di Dermaga Samudera 2 Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang. Kapal itu berwarna abu-abu dan dilengkapi berbagai persenjataan lengkap.
Sejumlah orang berseragam doreng juga terlihat bersliweran di atas kapal tersebut. Tulisan KRI Spica juga tertempel secara permanen pada salah satu sudut kapal tersebut.
Kapal itu merupakan satu di antara alutista yang dimiliki Corp TNI AL untuk menjaga wilayah perairan Indonesia.
KRI Spica juga pernah didaulat sebagai kapal yang memiliki peralatan tercanggih yang dimiliki Indonesia.
Lebih mendekatkan ke buritan belakang KRI Spica, beberapa anggota TNI AL bersiap mengeluarkan sebuah alat.
Bentuk alat yang tengah dikeluarkan anggota TNI AL tersebut menyerupai torpedo, dengan balutan cat berwarna oranye.
Awak KRI Spica itu mengeluarkan alat tersebut secara perlahan dengan cara menempatkan pada rel khusus.
Setelah keluar dari kontainernya secara sempurna, benda tersebut diperkuat menggunakan sejumlah pengait.
Di badan benda itu tertulis Hugin, dan pada ekornya tertempel tulisan Kongsberg.
Baca Juga: KRI Dewaruci dan Laskar Rempah Diharapkan Jadi Penggerak Pemajuan Kebudayaan Indonesia
Benda itu merupakan fitur utama pada KRI Spica, yang membuat kapal tersebut diklaim sebagai kapal tercanggih di Asia.
Sang komandan KRI Spica, Letkol Laut (P) Indragiri, juga mengawasi kala benda tersebut dikeluarkan dari kontainernya.
Sembari memberi perintah ke anggotanya, Letkol Laut (P) Indragiri, berujar benda tersebut adalah Autonomous Underwater Vehicle (AUV) bertipe Kongsberg Maritimes Hugin 1000.
"AUV ini adalah kapal selam mini tanpa awak, perangkat ini sering disebut Remotely Operated Vehicle (TOV). Dan bisa menjalankan misi survei bawah air hingga kedalaman 1.000 meter," ucapnya kepada SuaraJawaTengah.id, Rabu (03/08/22).
Di tengah kesibukannya, ia menerangkan KRI Spica adalah kapal berjenis Multi Purpose Research Vessel (MPRV) atau kapal riset dan survei.
"KRI Spica dibuat di galangan OCEA, Les Sables-d'Olonne, Prancis pada 2015 silam. Hingga kini hampir 7 tahun bertugas di perairan Indonesia," paparnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Didukung BRI, Flyover Sitinjau Lauik Hadirkan Akses Lebih Aman dan Efisien di Sumatra Barat
-
Balas Dendam Akademis Uya Kuya: Rumah Dijarah Akibat Hoax, Kini Lulus S2 Hukum IPK 3,72
-
15 Tempat Wisata di Kebumen dan Sekitarnya yang Cocok untuk Libur Sekolah dan Tahun Baru
-
Sambut Natal Penuh Suka Cita, BRI Renovasi Gereja Kristen Jawa Purwodadi
-
Ancaman Krisis Finansial Intai Gen Z, Melek Asuransi Jadi Kunci Resolusi Tahun Depan