SuaraJawaTengah.id - Penyekapan WNI di Shihanoukville masih terjadi hingga saat ini Kamis (4/8/2022). Hal itu tentu saja menjadi perhatian banyak pihak.
Suara.com mendapatkan informasi dari Kamboja, masih terdapat ratusan WNI yang disekap di tempat yang sama dari aduan beberapa waktu lalu.
Dari sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, ratusan orang itu masih disekap di sebuah gedung.
Hal itu tergambar jelas dari sebuah video yang dikirimkan ke suara.com. Sejumlah orang tampak kebingungan dan mencoba minta untuk bisa keluar dari gedung tersebut.
Selain itu tampak para penjaga menodongkan pentungan agar WNI tidak melawan. Hal itu tentu saja menunjukan sikap kekerasan terhadap para TKI.
"Bahkan teman-temen disekap sampai kencing pun di botol, jumlahnya masih ada ratusan," ucap narasumber yang tidak inginn disebut namanya kepada Suara.com Kamis (4/8/2022).
Upaya pemerintah
Sebelumnya Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi bertemu dengan 62 warga negara Indonesia (WNI) yang berhasil diselamatkan setelah menjadi korban penyekapan di Kamboja.
Menlu RI dan beberapa pejabat Kepolisian Indonesia telah melakukan pertemuan dengan para WNI korban penipuan dan perdagangan manusia, yang bekerja untuk perusahaan penipuan daring (online scam) di Sinhanoukville, Kamboja, menurut keterangan KBRI Phnom Penh yang diterima di Jakarta, Selasa (2/8/2022).
Menlu Retno bertemu dengan 62 WNI tersebut setelah bertemu dengan Kepala Kepolisian Kamboja Jenderal Neth Savouen.
Para WNI tersebut telah dibawa oleh pihak KBRI dan berada di Phnom Penh sejak 1 Agustus 2022 dini hari.
KBRI Phnom Penh dibantu Kepolisian RI, saat ini tengah melakukan pendataan dan verifikasi terhadap para WNI tersebut.
Dalam pertemuan dengan 62 WNI tersebut, Menlu Retno menekankan bahwa keselamatan para WNI selalu menjadi prioritas Pemerintah Indonesia.
Retno juga menyampaikan bahwa pihak kepolisian kedua negara sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam mencegah aksi perdagangan manusia dan penyekapan serupa terulang.
Selanjutnya, Menlu Retno juga berpesan kiranya para WNI ikut membantu pemerintah untuk mengampanyekan pencegahan perdagangan manusia dengan secara hati-hati mencermati tawaran pekerjaan yang diberikan, khususnya tawaran dengan iming-iming yang menggiurkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
BRI BO Slawi Gelar Cek Kesehatan dan Donor Darah Gratis, Wujud Peduli Masyarakat
-
7 Tempat Wisata Rembang Viral dan Hits Ini Siap Jadi Favorit Libur Akhir Tahun 2025
-
Kampung Natal Saloka 2025: Perayaan Nataru Penuh Kearifan Lokal dan Rekor Dunia!
-
PT Semen Gresik Kucurkan Rp1,05 Miliar untuk Pembangunan Infrastruktur Jalan Enam Desa
-
BRI Konsisten Salurkan Bantuan dan Trauma Healing bagi Anak-Anak Korban Bencana di Sumatera