Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 05 Agustus 2022 | 06:50 WIB
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengumumkan tiga nama bakal capres hasil Rakernas, yakni Anies Baswedan, Andika Perkasa dan Ganjar Pranowo, di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (17/6/2022). [Suara.com/Bagaskara Isdiansyah]

SuaraJawaTengah.id - Hasil Survei Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan elektabilitas Partai NasDem turun menjadi 2,1 persen setelah sebelumnya mencapai 4,0 persen pada survei CPCS bulan April 2022.

"Keputusan mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden membuat NasDem ditinggal oleh sebagian pemilih nasionalis," kata Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta dikutip dari ANTARA, Kamis (4/8/2022).

Padahal hingga tiga bulan lalu, tutur Okta melanjutkan, NasDem masih mampu mengamankan posisi dengan meraih elektabilitas di atas ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

"Anjloknya dukungan terhadap NasDem berbanding terbalik dengan kenaikan elektabilitas partai-partai nasionalis lainnya," ucap Okta.

Baca Juga: Ingin jadi Pemenang Pemilu 2024, NasDem Targetkan Masuk Dua Besar Partai Suara Terbanyak

PDIP misalnya, tetap unggul pada peringkat pertama dan mengalami kenaikan elektabilitas menjadi 19,5 persen dari 18,1 persen pada bulan April, disusul Gerindra sebesar 13,2 persen, dan Golkar 8,8 persen.

Di antara tiga partai yang berpeluang mengusung Anies, hanya PKS yang tampak menikmati kenaikan elektabilitas.

PKS meraih elektabilitas 6,0 persen di bawah PKB (7,1 persen). Sedangkan, Demokrat cenderung stagnan (5,3 persen) di bawah PSI (5,6 persen).

Menurut Okta, keputusan NasDem mencapreskan Anies belum tentu sudah bersifat final.

"Mencapreskan Anies merupakan strategi NasDem untuk memimpin poros koalisi di luar PDIP, Gerindra, dan Golkar," kata Okta.

Baca Juga: Daftar di Hari Pertama, NasDem Bidik 100 Kursi DPR RI pada Pemilu 2024

Okta berpandangan bahwa peta koalisi dan bursa capres masih sangat dinamis, termasuk pertimbangan NasDem untuk mengusung Anies.

Sejauh ini, Anies masih menjadi figur sentral di kubu oposisi pemerintahan Jokowi, dan kerap dirangkul untuk meningkatkan posisi tawar dalam politik.

Survei CPCS dilakukan pada 22-27 Juli 2022 dengan jumlah responden 1.200 orang mewakili 34 provinsi yang diwawancarai secara tatap muka. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error sekitar 2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Tangkapan layar hasil survei Center for Political Communication Studies (CPCS) terkait elektabilitas partai politik, diterima di Jakarta, Kamis (4/8/2022). [ANTARA/HO-CPCS]

Load More