SuaraJawaTengah.id - Citayam Fashion Week menjadi anomali dunia fashion Indonesia. Menghadapi tantangan iklim komunitas modeling yang keras.
Banyak orang meragukan para pelaku Citayam Fashion Week (CFW) bakal konsisten menjalankan event secara rutin dan terorganisir. Eksistensi di media sosial saja, tidak cukup mengangkat acara ini higga layak disebut sebagai pergelaran mode.
Berangkat dari kebosanan masyarakat yang menilai fashion show hanya milik warga menengah ke atas. Para remaja tanggung Citayam, Bojonggede, dan Depok menggelar “catwalk” di lintasan zebra cross jalan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
Mereka mengklaim area publik jantung kota yang selama ini menganggap orang-orang pinggiran Jakarta antara ada dan tiada.
"Citayam Fashion Week itu keren. Berangkat dari keresahan masyarakat yang bosan bahwa fashion show itu milik middle to up (kelas menengah ke atas). Middle to down itu seperti nggak boleh berpikir tentang fashion. Akhirnya dilaksanakan di jalan. Booming," kata Martini Suarsa.
Martini Suarsa paham betul lika liku dunia model. Pemilik sertifikat HAKI Duta Batik Indonesia ini punya pengalaman panjang menyelenggarakan pergelaran fashion.
Cityam Fashion Week berhasil mengubah orang-orang seperti Bonge dan Jeje yang semula bukan siapa-siapa, menjadi selebritas -setidaknya- kelas media sosial dan Instagram.
"Kita sendiri karena bukan pelaku di dalamnya melihat, oke ada masyarakat yang tadinya no body akhirnya jadi seseorang."
Tapi kata Founder PT Martini Suarsa Kreatifindo ini, masalah bisnis fashion tidak cukup hanya menjadi terkenal. Baik designer maupun model perlu menunjukkan konsistensi yang luar biasa baru bisa diakui.
Baca Juga: Meski Terkenal, Roy Citayam Janji Tetap Jadi Orang Baik dan Tak Sombong
"Indonesia butuh (pelaku fashion) konsistensi tinggi. Butuh orang-orang yang konsern. Bukan hanya lenggak-lenggok di fashion terus namannya dikenal. Lebih baik tidak dikenal tapi karyanya dirasakan."
Para pelaku Citayam Fashion Week harus belajar merasakan atmosfer persaingan modeling di luar negeri. Mencicipi tekanan memeragakan baju karya designer luar negeri dengan tuntutan standar yang tinggi.
"Saya ingin anak-anak Indonesia bukan hanya memiliki nama, tapi ketahanan mental untuk terjun ke industri fashion dengan penuh. Konsisten," kata Martini.
Penyelenggaraan event modeling yang baik, membutuhkan standar kerja yang jelas. Martini melihat pentas fashion di zebra cross jalan Dukuh Atas itu terjadi secara spontan dan tanpa perencanaan matang.
Padahal menyiapkan fashion show paling sederhana sekalipun membutuhkan persiapan yang tidak sebentar. Bukan hanya tempat dan siapa yang akan tampil, konsep dan tujuan acara juga harus pasti.
"Kami (designer) menciptakan fashion show pasti punya konsep. Tujuannya kepada siapa dan ending-nya untuk apa. Jadi ketika itu diadakan ‘liar’ mohon maaf sekali, kayaknya jauh dari privilege fashion show."
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025