SuaraJawaTengah.id - Dokter spesialis paru, Fathiyah Isbaniah mengatakan vaksinasi dosis penguat (booster) kedua bagi tenaga kesehatan sangat tepat, karena dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan memberikan perlindungan optimal dari risiko COVID-19.
"Pemberian booster kedua sangat tepat dalam rangka meningkatkan imunitas tubuh dan memberikan proteksi optimal dari risiko paparan virus," kata Fathiyah dikutip dari ANTARA, Rabu (10/8/2022).
Ketua Divisi Infeksi RSUP Persahabatan itu menjelaskan bahwa kadar antibodi yang dibentuk karena infeksi alamiah atau karena vaksinasi dapat menurun setelah empat hingga enam bulan.
"Kalau dihitung pemberian booster pertama bagi kalangan tenaga kesehatan sudah lebih dari enam bulan, sehingga kemungkinan kadar antibodi sudah menurun," katanya.
Dengan demikian, kata dia, pemberian booster kedua bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat kembali meningkatkan kadar antibodi.
Dokter yang tergabung dalam tim penelitian/riset terkait Long COVID-19 itu mengatakan bahwa booster kedua diharapkan dapat memberi perlindungan maksimal bagi tenaga kesehatan, yang merupakan salah satu garda terdepan dalam penanganan COVID-19.
"Tentunya tenaga kesehatan sebagai salah satu garda terdepan dalam penanganan COVID-19 secara langsung, perlu terlindungi dengan maksimal, pemberian booster kedua menjadi upaya yang efektif," katanya.
Dia berharap cakupan pemberian booster kedua bagi kalangan tenaga kesehatan di seluruh wilayah Tanah Air akan terus meningkat signifikan. "Hal ini sangat penting di tengah tren kenaikan kasus COVID-19 yang terjadi belakangan ini," katanya.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan Surat Edaran No HK 02.02/C/ 3615 /2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster ke-2 bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Baca Juga: Terpapar Covid-19, Seohyun Girls' Generation Malah Minta Maaf kepada Fans
Hal ini karena Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan merupakan kelompok yang memiliki risiko tinggi terpapar COVID-19, selain itu juga mempertimbangkan semakin banyaknya jumlah tenaga kesehatan yang terinfeksi COVID-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota