Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 11 Agustus 2022 | 20:45 WIB
Ritual puja bakti di Candi Ngawen, Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Magelang, Kamis (11/8/2022). [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

Buddha Aksobhya mewakili sisi timur, Ratnasabhava (selatan), Amitabha (barat), Amoghasiddhi (utara), dan Vairocana (pusat). Buddha Vairocana juga sering disebut sosok utama atau mediator.

Di kompleks Candi Ngawen hanya candi Ratnasabhava (candi kedua) yang relatif utuh dipugar kembali. Keempat candi lainnya belum selesai dipugar dan sebagaian besar masih berupa batuan lepas terserak.

“Candi lainnya seperti kita lihat, ini dicoba untuk dibangun kembali tapi belum sempurna. Baru sempurna adalah satu candi ini yaitu candi Ratnasabhava. Kita masih perlu kerja keras untuk mendirikan 4 candi lagi yang tersusun," jelasnya.

Selain berupaya mengembalikan kembali nilai spiritual Candi Ngawen, puja bakti oleh Majelis Umat Nyingma Indonesia (MUNI) juga bertujuan memanjatkan doa perdamaian dunia.

Baca Juga: Daftar 5 Wihara Umat Buddha Terbesar di Indonesia

“Kami mengembangkan doa universal yaitu doa perdamaian dunia. Kami mencoba membuat suatu puja untuk membangkitkan Buddha itu untuk melindungi dunia agar dijauhkan dari peperangan,” kata Lama Rama.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

Load More