SuaraJawaTengah.id - Dokter spesialis kedokteran olahraga, dr. Grace Joselini Corlesa, Sp.KO, MMRS menjelaskan penanganan pertama kasus cedera olahraga dimulai dari menayakan riwayat keluhan pasien secara lengkap guna membantu diagnosis.
Dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) itu mengatakan riwayat yang ditanyakan ini termasuk kronologi kejadian, ada tidaknya riwayat pengobatan atau perawatan sebelumnya, hingga riwayat cedera terdahulu.
"Hal ini penting guna membantu dokter menegakkan diagnosis dan menentukan metode penanganan atau rencana terapi dan latihan yang sesuai dengan kondisi pasien," kata Grace dikutip dari ANTARA Kamis (18/8/2022).
Pada tahap awal penanganan cedera olahraga, teknologi medis terkini seperti Cyrotheraphy (terapi dingin), Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), dan Ultrasound Therapy cukup banyak digunakan untuk mengurangi nyeri dan mempercepat proses penyembuhan radang atau inflamasi di area sekitar cedera.
Setelah peradangan berhasil diatasi, pasien dapat mulai menjalani program terapi selanjutnya untuk mengembalikan fungsi gerak dan memperkuat otot di sekitar area cedera.
Di SMIRC, pasien dianjurkan secara aktif berlatih dengan menggunakan berbagai macam alat exercise yang dapat membantu mempersiapkan pasien kembali berolahraga (return to sport). Pada setiap sesi latihan, pasien mendapat pendampingan secara pribadi dari sport physiotherapist yang memastikan program pemulihan dilakukan dengan aman dan efektif.
Terdapat beberapa beberapa cedera olahraga yang umum terjadi antara lain cedera tendon Achilles, cedera ACL, cedera ankle, cedera hamstring, cedera lutut, hingga tennis elbow, dan golfer’s elbow.
Cedera ini dapat dipicu berbagai faktor risiko seperti usia yang mempengaruhi kekuatan dan elastisitas jaringan tubuh, pemanasan olahraga yang kurang optimal, durasi olahraga yang berlebihan tanpa diselingi istirahat.
Faktor risiko lain yakni adanya akumulasi cedera sebelumnya yang belum tertangani dengan baik, serta pemilihan jenis olahraga yang banyak melibatkan kontak fisik antar pemain.
Baca Juga: 5 Penyebab Terjadinya Cedera Olahraga Paling Umum
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
Terkini
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC
-
7 Poin Kajian Surat Yasin tentang Ilmu, Adab, dan Cara Beragama menurut Gus Baha
-
7 City Car Bekas Rp50 Jutaan yang Cocok untuk Keluarga Baru di 2025