SuaraJawaTengah.id - Siapa sangka bendungan yang sering disebut warga dengan nama Bendungan Pleret, merupakan bendungan pertama di Kota Semarang.
Bendungan yang terletak di aliran Kaligarang di wilayah Simongan Kecamatan Semarang Barat itu, juga menjadi proyek kanalisasi pertama pada masa kependudukan kolonial.
Kanal air itu difungsikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk mangatasi banjir yang acapkali melanda Kota Semarang di era 1800 an.
Untuk itu, Bendungan Pleret difungsikan pada 1879 untuk menahan luapan air dari Kaligarang.
Baca Juga: Misteri Absennya Carlos Fortes di Laga PSIS vs Persik Kediri, Pelatih Buka Suara
Selain menahan luapan air dari Kaligarang, kanal Bendungan Pleret juga digunakan untuk mengaliri areal pertanian.
Hingga kini usia Bendungan Pleret 143 tahun, dan masih berdiri kokoh dengan fungsi yang masih sama saat dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda.
Bentuk Bendungan Pleret juga tak berubah, bahkan dalam foto De locomotief, Samarangsch handels-en advertentie-blad, yang diambil pada 14-03-1885, bentuk bendungan tak jauh berbeda dengan sekarang.
Selain menjadi bendungan pertama di Kota Semarang, tempat tersebut juga menjadi lokasi bersejarah untuk mempertahankan kemerdekaan.
Pasalnya, Bendungan Pleret dan Kaligarang jadi lokasi pejuang kemerdekaan untuk menghadapi pasukan Belanda.
Baca Juga: Jonathan Cantillana Antar PSIS Semarang Tikung Persib Bandung di Klasemen BRI Liga 1
"Dulu di wilayah itu jadi tempat bersembunyi para pejuang untuk menyerang pasukan Belanda," kata Purnawirawan TNI Kolonel Nursahit (83) satu di antara veteran di Kota Semarang, Jumat (19/08/22).
Ia berujar tempat tersebut jadi titik vital, dan pernah menjadi titik untuk menghambat pergerakan tentara Belanda.
"Pada 1947 tentara Belanda ingin menyerang Yogyakarta, karena Yogyakarta menjadi ibu kota negara sementara. Para pejuang memanfaatkan kondisi sungai, bendungan hingga jembatan untuk menahan pergerakan tentara Belanda. Jika tidak ditahan, pasti tentara Belanda menggempur Yogyakarta dengan kekuatan penuh," terangnya.
Terpisah, satu di antara pegiat sejarah Kota Semarang, Joseph Army Sadhyoko, berujar kanalisasi pertama di Kota Semarang ada di Simongan.
"Saat itu kanal itu disebut bandjirkanaal atau banjir kanal yang sekarang Bendungan Pleret," ucapnya.
Ia menambahkan, pemerintah Hindia Belanda tak hanya membangun bendungan, namun juga memikirkan keseimbangan ekosistem sungai.
"Maka 10 tahun dari 1879, bendungan banjir kanal timur dibangun, agar ekosistem sungai tetap terjaga guna mengatasi banjir dan sumber pengairan," tambahnya.
Kontributor : Aninda Putri Kartika
Berita Terkait
-
BRI Liga 1: Juru Gedor Kurang Gacor, PSIS Semarang Punya Tugas yang Berat!
-
BRI Liga 1: PSIS Semarang Gagal Perbaiki Peringkat Akibat Kalah dari Persebaya Surabaya
-
Gegara Izin Tidak Keluar, PSIS Semarang Jamu Persebaya Surabaya di Bali
-
Daftar Nama 3 Korban Tewas Kecelakaan Maut Kru TVOne di Tol Pemalang
-
Kunjungi Semarang, Gus Mensos Minta Masyarakat dan Pemda Ikut Perkuat Data Terpadu Kesejahteraan Sosial
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Juta RAM 8 GB Terbaik November 2024
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Trump Menang Pilpres AS, Beli Saham Ini Sejak 6 Bulan Lalu Bisa Cuan 191 Persen
-
Ini Kriteria UMKM yang Utangnya di Bank Bisa Dihapus
Terkini
-
Adu Kekayaan para Calon di Pilgub Jateng 2024: Andika-Hendi vs Luthfi-Yasin
-
Masjid Tanpa Kunci Khoiru Ummah: 24 Jam Menerima Tamu Allah
-
BRI Peduli Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi, Layanan Perbankan Dialihkan
-
Cuaca Ekstrem Picu Angin Puting Beliung dan Longsor di Banyumas, BPBD Imbau Warga Tetap Waspada
-
Kondisi Cuaca Semarang, Diprediksi Udara Kabur Hari Ini