SuaraJawaTengah.id - Satreskrim Polres Magelang melimpahkan berkas kasus pembunuhan siswa SMP di Grabag ke Kajaksaan Negeri Magelang. Barang bukti sabit yang diduga digunakan tersangka belum ditemukan.
Pelimpahan berkas dilakukan bersamaan dengan penyerahan tersangka IA (15 tahun), serta beberapa barang bukti. Tersangka IA didampingi orang tua dan pengacara, Satria Budhi dari Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi).
"Pelimpahan tersangka dan barang bukti ke Kejaksaan. Barang bukti pakaian korban dan pelaku. Serta alat untuk memukul (berupa) kayu," kata Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Magelang, Isti Wulandari, Jumat (19/8/2022).
Menurut Isti, barang bukti sabit yang diduga digunakan tersangka untuk menganiaya korban belum ditemukan. Barang bukti sabit masih dicari."
Tersangka IA diduga sempat membacok korban menggunakan sabit, sebelum memukulnya dengan potongan batang kopi. Sabetan senjata tajam itu menyebabkan tangan korban terluka.
Pengacara Satria Budhi mengaku belum memeriksa barang bukti apa saja yang diserahkan ke Kejaksaan. “Barang bukti kami belum mengecek. Tadi yang dibawa penyidik, balok kayu bulat (batang kayu), kardus yang belum kami periksa juga.”
Satria Budhi menyerahkan upaya mencari barang bukti yang belum ditemukan kepada polisi. “Kami ketahui sudah ada daftar pencarian barang (bukti). Sabit sama jari kelingking korban yang belum ditemukan,” kata Satria.
Menurut Satria Budhi, pihaknya akan memastikan bahwa penanganan kasus ini sesuai dengan UU No 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Termasuk menetapkan tuntutan hukuman hanya separo dari ancaman pidana orang dewasa.
Tersangka IA diancam Pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati atau seumur hidup atau 20 tahun penjara.
Baca Juga: Mengejutkan, Putri Candrawathi Susul Suaminya Jadi Tersangka di Kasus Penembakan Brigadir J
Mengingat IA masih berstatus anak maka tidak akan diberlakukan ancaman hukuman mati atau seumur hidup. Maksimal ancaman hukuman, separo dari pidana yang diberlakukan terhadap terpidana dewasa (20 tahun penjara).
Kasi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Magelang, Toto Harmiko menjelaskan berkas penyidikan kasus ini akan segera dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Magelang.
"Karena ini perkara anak, terkait masa penahanan ada batas waktunya. Minggu depan sudah dilimpahkan. Proses sidangnya juga harus cepat," kata Toto Harmiko.
Kasus ini bermula dari ditemukannya mayat Wahid Syaiful Hidayat (13 tahun) di areal kebun kopi di Desa Baleagung, sekitar 50 meter dari ruas Jalan Grabag-Cokro.
Sebelum ditemukan tewas, Wahid diketahui sempat dijemput tersangka IA di rumahnya. Tersangka kemudian mengakui melakukan pembunuhan karena sakit hati ketahuan mencuri telepon genggam milik korban.
"Kami mewakili tersangka meminta maaf kepada keluarga korban, masyarakat Grabag dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Pelajaran berharga bagi orang tua mendidik anaknya agar tidak terjadi hal seperti ini," kata pengacara Satria Budhi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Desa Sumberagung Grobogan Kini Terang Benderang: BRI Peduli Hadirkan 10 PJU Tenaga Surya
-
Kudus di Ujung Tanduk: Menteri LHK Ancam Sanksi Berat Imbas TPA Berbahaya di Atas Tebing
-
Peran BRILink Agen Hadirkan Akses Keuangan dan Pertumbuhan Usaha di Pelosok Desa
-
Gereja Blenduk Semarang Kembali Bersinar: Natal Perdana Pasca Revitalisasi
-
2 MPV Bekas Rasa Sultan, Rekomendasi Mobil Mewah di Bawah Rp100 Juta!