"Kalau kira-kira angka yang dipasang bagus dan bisa tembus, pasang empat angka. Biasanya dapat angka bagus lewat mimpi, angka impen," ucapnya.
Sebagai gambaran untuk menghitung berapa uang yang bisa didapat jika angka yang dipasang tembus, jika pasang Rp1.000 untuk dua angka, maka pemasang bisa memperoleh Rp70 ribu. Kemudian jika memasang untuk empat angka dengan jumlah uang yang sama, maka pemasang bisa mendapat kisaran Rp3,5-Rp9 juta, tergantung pada bandarnya. Jika memasang Rp10 ribu dan seterusnya, maka tinggal dikalikan.
"Itu yang online. Kalau yang masangnya lewat offline atau jalur darat, dapatnya beda lagi," ujar Jeki.
Menurut Jeki, sejak marak penindakan, banyak pemain yang biasanya bermain judi togel lewat online kini beralih ke offline atau beli kupon dan memasang angka di pengecer. Itu pun harus sembunyi-sembunyi.
Baca Juga: Kak Seto Sarankan Anak-Anak Irjen Ferdy Sambo Berhenti Main Medsos, Apa Alasannya?
"Padahal biasanya tidak (sembunyi-sembunyi). Sekarang lapak-lapaknya juga pada tutup. Ada yang masih buka, tapi tidak vulgar lagi," ucap pemain judi kawakan itu.
Lokasi di mana bisa membeli kupon dan memasang angka sudah menjadi hal yang umum diketahui di kalangan para pemain judi togel. Biasanya berada di teras rumah. Ada juga lapak yang dibuka di warung makan kecil.
Berbeda dengan judi togel online yang konsumennya dari beragam kalangan mulai dari wiraswasta sampai ASN, kebanyakan konsumen judi togel offline adalah kalangan menengah ke bawah, seperti tukang becak, kuli bangunan, dan pekerja serabutan. Mereka yang mayoritas tak memiliki HP android itu menjadikan aktivitas perjudian sebagai semacam hiburan usai penat bekerja.
Sejak operasi pemberantasan judi digencarkan polisi belakangan ini, mereka pun merasa kehilangan kesenangan sesaat itu. Bagong (bukan nama sebenarnya), adalah salah satu yang merasakannya.
"(Lapak-lapak judi togel) pada tutup semua. Laka hiburan maning (tidak ada hiburan lagi)," tuturnya, Selasa (23/8/2022).
Bagong mengaku hampir tiap hari membeli kupon judi togel dan memasang angka, sembari berharap angka yang dipasang membawa hoki alias keluar saat pengundian. Dia bersama warga lain kerap saling memberi tahu angka yang dipasang dan keluar saat melekan di lingkungan tempat tinggalnya.
Berita Terkait
-
1,3 Juta Kendaraan Pemudik Balik ke Jakarta, Polri Klaim Lalin Lancar dan Angka Kecelakaan Turun
-
Judi Online, Lebaran, dan Daya Beli yang Tergerus: Tanggung Jawab Siapa?
-
Kasus Polisi Toyor Jurnalis saat Kawal Kapolri, Ipda E Akhirnya Minta Maaf: Saya Menyesal
-
Kasus Jurnalis Sulawesi Tewas di Jakbar, Polisi Temukan Bukti Obat
-
Polri Akan Usut Kasus Ajudan Kapolri Ancam Tempeleng Jurnalis di Semarang
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
Terkini
-
Sejak Ikut dalam UMKM EXPO(RT), UMKM Unici Songket Silungkang Kini Tembus Pasar Internasional
-
Asal-Usul Penamaan Bulan Syawal, Ternyata Berkaitan dengan Unta
-
Insiden Kekerasan Terhadap Jurnalis di Semarang: Oknum Polisi Minta Maaf
-
BRI Hadirkan Posko BUMN dengan Fasilitas Kesehatan dan Hiburan Saat Arus Balik Lebaran 2025
-
Jurnalis Dipukul dan Diancam Ajudan Kapolri: Kebebasan Pers Terancam di Semarang