SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo gencar peduli terhadap bangunan irigasi di wilayahnya. Tercatat, ada sekitar 108 Daerah Irigasi (DI.) berkondisi bagus, sehingga sebagian besar lahan sawah petani mendapatkan kecukupan air.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) Provinsi Jawa Tengah Eko Yunianto mengatakan, sesuai kewenangannya Pemerintah Provinsi Jateng mengampu 108 DI yang mengairi lahan mayoritas di Jateng. Total luas lahan pertanian 1,70 juta Ha.
"Kondisi pada 2013 sampai nanti 2023 (periode kepemimpinan Gubernur Jateng Ganjar) kita berbicara data. Kondisi pada tahun 2013 kondisi fisik jaringan irigasi kita adalah 72 persen dalam kondisi baik. Data kami di akhir tahun 2021 ada peningkatan, berkinerja baik atau berkondisi baik menjadi 82,60 persen. Jadi kenaikannya adalah 10, 60 persen selama periode 2013-2021," kata Eko saat meninjau DI Sucen, Kota Salatiga, Sabtu (27/8/2022).
Menurutnya, hal itu menunjukkan upaya secara berkelanjutan pemprov dalam menyikapi kondisi di lapangan dengan melakukan kebijakan yang telah ditetapkan yaitu Operasi dan Pemeliharaan jaringan irigasi, Optimalisasi jaringan irigasi, dan Rehabilitasi jaringan irigasi (OPOR)
Baca Juga: Wow! Menjelang Akhir Tahun, 1.000 Ton Sorgum di Jateng Siap Dipanen
Pemprov pun berupaya mempertahankan fungsi layanan irigasi sampai saat ini. Dengan representasinya adalah menjaga, merawat dan memelihara jaringan irigasi. Maka tak heran jika kondisi irigasi saat ini mencapai 82,60 persen.
Pihaknya menyampaikan, daerah irigasi yang menjadi kewenangan pemprov mencapai 108 daerah irigasi. Dengan rincian terdiri dari bendung 142 buah, saluran induk sepanjang 305,42 km, saluran sekundernya adalah 2.044,68 km, bangunan air 2.489 buah, dan bangunan pelengkap 6.581 buah.
Selain juga ada berbagai macam bangunan pelengkap lain. Contohnya, bangunan air berupa bangunan bagi , bangunan bagi sadap, bangunan sadap, dan bangunan pelengkap lain, yang secara teknis dibutuhkan dalam jaringan irigasi.
Dia menjelaskan, secara umum fungsi irigasi di Jateng adalah menaikkan muka air tertentu untuk melayani areal irigasi tertinggi. Dengan maksud membawa air dari sungai yang ditangkap melalui bendung, kemudian disalurkan melalui saluran induk, saluran sekunder, tersier dan kuarter untuk sampai ke petak sawah petani.
"Fungsi utamanya adalah, bagaimana menjamin air ke petani, mulai dari sungai ke dalam sebuah sistem jaringab irigasi untuk melayani areal irigasi petani kita, " jelasnya.
Dari kalkulasinya melalui pendekatan estimasi kepemilikan lahan yaitu seperempat hektare per 1 KK maka tercatat ada sekitar kurang lebih 347.500 KK atau petani bisa terbantu lahannya. "Bisa bayangkan bagaimana peran Pemerintah Provinsi Jateng sangat strategis agar daya tahan sektor pertanian dalam arti luas tetap terjaga dalam mendukung upaya baik ketahanan pangan maupun kedaulatan pangan," ujarnya.
Salah satu daerah irigasi yang terpantau dalam kondisi baik selain DI. Sucen Salatiga, juga DI. Logung di Kabupaten Kudus. Tercatat dalam Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) Serang Lusi Juana (Seluna) Dinas Pusdataru Jateng, kondisinya bagus.
Kepala BPSDA Seluna Agus Purwanto menilai kondisi DI. Logung dalam keadaan baik, dan sampai saat ini mampu melayani 2.821 Ha yang memanjang di Kecamatan Jekulo dan Mejobo.
Dalam mengairi lahan terdapat jaringan saluran induknya ada 4,8 km, sekundernya 19,5 km, serta adanya induk barat dan induk timur. Karena DI. Logung terawat, tercatat ada ribuan petani yang menerima manfaat air irigasinya.
"Alhamdulillah, selama ini walaupun musim kering seperti ini, air selalu tersedia. Ketersediaan air kita selalu terpenuhi. Memang kita punya waduk (Waduk Logung). Waduk itu dari sisi suplai airnya berlebihan," jelasnya.
Petani asal Desa Glawan, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Kudarso, mengaku di era kepemimpinan Ganjar memang irigasi terjaga baik dan teratur.
Sehingga tidak menutup kemungkinan petani bisa menanam padi sampai tiga kali dalam satu tahun dengan panennya bisa untuk peningkatan ekonomi keluarganya.
"Bisa dirasakan dampaknya (keteraturan irigasi era Ganjar) kan akhir-akhir ini. Kalau dulu kan bangunannya saat itu sering bocor. Dengan pemerintahan ini, sekarang bisa dikendalikan," kata Kudarso.
Ketua Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A) Logung Tirta Jaya Kudus Suwandi, di masa Gubernur Ganjar Pranowo ini sudah tidak ditemukan adanya kasus rebutan air di wilayahnya.
"Hasil produksi padi sekarang bisa mencapai 8 ton. Dulu 4,5,6 ton. Saya terima kasih pada pak Ganjar. Saya sebagai ketua IP3A membawahi petani sekitar 5 ribu ke atas," terangnya.
Berita Terkait
-
Mau Gaji Rp10 Juta per Bulan? Buruan Cek Cara Daftar Petani Milenial 2024!
-
Motor Baru Ini Bikin Petani Indonesia Auto Naik Kelas, Supra X Was-Was
-
Petani Kendal Diedukasi Soal Agribisnis dan Pemaksimalan Hidroponik
-
Keren! Ada Inovasi Pangan Padi Biofortifikasi, Ini Manfaatnya untuk Kesehatan dan Proses Menanamnya
-
Singgung Soal Dukungan ke Ahmad Luthfi-Taj Yasin, Legislator PDIP Kecewa dengan Prabowo: Kebahagiaan Saya Luntur
Terpopuler
- Sritex Resmi PHK Ribuan Karyawannya, BNI jadi Satu-satunya Bank BUMN yang 'Nyangkut' Rp374 Miliar
- Siapa Intan Srinita? TikToker yang Sebut Roy Suryo Dalang di Balik Fufufafa Diduga Pegawai TV
- Pendidikan Intan Srinita, Ketahuan Bersih-bersih usai Sebut Roy Suryo Pemilik Akun Fufufafa?
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Dilaporkan Aliansi Bugis, Denny Sumargo bikin Permintaan Maaf Terbuka
Pilihan
-
Harga Emas Antam Lagi-lagi Jatuh Terjungkal Hari Ini
-
Prediksi Timnas Indonesia vs Jepang: Hanya Misi Sulit, Tapi Bukan Mustahil Garuda!
-
KUR Tak Termasuk Hapus Buku Kredit Macet, Ini Penjelasannya
-
Menakar Persentase Kemenangan Timnas Indonesia vs Jepang, Bukan Mustahil?
-
Siapa Rauf Purnama, TKN Prabowo-Gibran yang Kini Jadi Komisaris Utama Antam
Terkini
-
Rahasia Sukses Pertashop: Pertamina Ungkap Strategi Peningkatan Pendapatan lewat NFR
-
BMKG Prakirakan Cuaca Berawan dan Kabut di Semarang Hari Ini, Masyarakat Diminta Waspada
-
Prabowo Dukung Cagub Jateng, Bawaslu Telusuri Potensi Pelanggaran Netralitas Presiden
-
Korupsi Pengurusan Tanah di Semarang: Mantan Lurah Sawah Besar Divonis Lebih Ringan dari Tuntutan Jaksa
-
Target Menang di Pilkada! Kaesang Pangarep Kerahkan Pengusaha Muda Door to Door di Semarang